Polda Metro Jaya membantah bahwa aktivis yang ditahan melakukan mogok makan hingga sulit dijenguk saat menjalani penahanan. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, tidak ada tanda-tanda aksi mogok makan dari aktivis tersebut berdasarkan pantauan CCTV dan keterangan penjaga. Akses kunjungan terhadap tahanan juga berjalan secara normal, dengan waktu kunjungan tertentu dan jumlah maksimal pengunjung yang diizinkan. Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan HAM Kementerian Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa aksi mogok makan dari para aktivis harus dihormati sebagai bentuk kebebasan berekspresi, asalkan dilakukan secara damai dan persuasif. Sebelumnya, keluarga dan pendamping hukum aktivis yang ditahan mengatakan bahwa mereka melakukan aksi mogok makan sebagai protes terhadap penangkapan para aktivis lainnya. Para aktivis, seperti Delpedro Marhaen, Muzaffar Salim, Syahdan Husein, dan Khariq Anhar, ditangkap setelah aksi unjuk rasa di Jakarta dan dituduh terlibat dalam penghasutan aksi anarkis. Polisi menilai bahwa keempatnya menggunakan media sosial untuk menyebarkan ajakan demonstrasi yang berpotensi menimbulkan kerusuhan.
Polda Metro Bantah Aktivis Ditahan Lakukan Mogok Makan

Read Also
Recommendation for You
Polda Metro Jaya menegaskan bahwa penangguhan penahanan Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen, dan kawan-kawan sepenuhnya merupakan…
Kepolisian Jakarta Selatan mengungkap kasus pencurian dengan modus “lempar bola” di Halte Transjakarta Rasuna Said….
Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Cilincing berhasil menangkap seorang pria berinisial AS (37) yang…
Seorang korban yang dikenal dengan inisial MY (19) ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar indekos…
Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Barat kembali meningkatkan patroli keliling untuk menjaga keamanan wilayah…