Penemuan Burung Kuau Raja, Maskot Sumatera Barat yang Nyaris Punah, Heboh

Jumat, 3 November 2023 – 09:30 WIB

Aceh – Penemuan yang menggembirakan mengguncang dunia konservasi hewan di Indonesia. Tim peneliti berhasil menemukan burung Kuau raja yang statusnya hampir dinyatakan punah di Indonesia.

Dilihat melalui YouTube Jaguar SniperKicau Jumat, 3 November 2023. Mereka berhasil melacak keberadaan burung kuau raja dan membagikan bagaimana proses penemuan hewan langka tersebut.

Burung Kuau raja merupakan salah satu burung endemik kawasan hutan tropis Asia Tenggara. Mereka memiliki bulu indah. Burung ini suka hidup di kawasan hutan, mulai dari dataran rendah sampai pada ketinggian 1300 mdpl.

Ahmad Syahrial selaku peneliti yang berhasil melacak keberadaan Kuau raja mengatakan bahwa penemuan ini diawali dengan survei di beberapa lokasi di Aceh, diantaranya di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser selama beberapa bulan.

“Kami sangat senang dan terkejut ketika kami melihat hasil rekaman perangkap kamera kami. Kami melihat seekor burung Kuau raja jantan sedang berjalan-jalan,” ujar Syahrial

Ia mengatakan mulanya tidak percaya dengan hasil rekaman tersebut, pasalnya Kuau raja telah dinyatakan hampir punah oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Ahmad Syahrial menjelaskan, Kuau raja yang ditemukan adalah spesies argusianus argus, yang berbeda dengan argusianus bipunctatus atau kuau bergaris ganda yang dinyatakan punah oleh IUCN.

“Burung kuau raja yang kami temukan adalah spesies yang sama dengan maskot Sumatera Barat. Kami berharap penemuan kami ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan burung kuau raja dan hutan-hutan di Indonesia,” ujarnya

Kuau raja merupakan maskot fauna Provinsi Sumatera Barat, berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri, No. 48 tahun 1989 tentang pedoman penetapan identitas flora dan fauna daerah. Namun keindahan burung tersebut juga memicu peningkatan penangkapan kuau raja di alam, sehingga populasinya semakin menurun.

Syahrial mengatakan hutannya tempat burung kuau raja itu tinggal sangat sempit sehingga ia dan tim berencana mengevakuasinya ke hutan yang lebih luas. Dengan harapan burung tersebut bisa hidup lebih baik lagi dengan sumber daya yang tercukupi.

“Di sini hutannya sedikit paling satu hektar, ini akan kita pindahkan ke hutan yang lebih besar. Dipindahkan ke hutan Leuser yang luas dari Blangkejeren sampai Aceh Tamiang masih sangat luas,” sambungnya.