Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Apa Sindrom Nasi Goreng yang Viral Hingga Menyebabkan Tewasnya Seorang Mahasiswa?

Apa Sindrom Nasi Goreng yang Viral Hingga Menyebabkan Tewasnya Seorang Mahasiswa?

Rabu, 8 November 2023 – 13:36 WIB

VIVA Trending – Baru-baru ini media sosial ramai membicarakan tentang sindrom nasi goreng. Hal tersebut muncul setelah seorang mahasiswa pria meninggal dunia akibat sindrom tersebut.

Dilansir dari New York Post, Rabu, 8 November 2023, Sindrom nasi goreng sendiri merupakan suatu masalah kesehatan yang muncul akibat seseorang mengonsumsi nasi goreng yang sudah dimasak dan disimpan di suhu ruangan cukup lama. Akibatnya, dia mengalami keracunan dan akhirnya meninggal dunia.

Pria tersebut berasal dari Belgia, namun identitasnya tidak diketahui. Dokter yang merinci kasus tersebut mengatakan bahwa dia kemungkinan meninggal akibat bakteri Bacillus cereus, yaitu bakteri berisiko muncul di dalam makanan. Terutama pada makanan yang sudah dimasak dan berada di suhu ruangan, sehingga pada tahun 2008 dia meninggal dunia di usianya yang genap 20 tahun. Pada suatu hari Minggu, pria itu terlihat memasak pasta dan meletakkannya di wadah plastik seperti kotak bekal dengan niat menyimpan beberapa hari ke depan. Ketika ingin memakannya, dia hanya tinggal menambahkan beberapa saus dan memanaskannya kembali.

Namun, sayangnya setelah lima hari kemudian makanan tersebut dibiarkan di suhu ruangan, dan ketika hendak dimakan dia merasa bahwa makanan tersebut telah memiliki rasa yang berbeda. Dia mengira itu hanya berasal dari saus yang ia gunakan. Setelah habis makanan itu disantap, dia pun melanjutkan kegiatan lainnya berupa olahraga selama 30 menit, dan dari situlah awal gejala dimulai. Setibanya di rumah, pria itu mendadak merasa mual, sakit perut, dan sakit kepala. Ketika pulang dia muntah-muntah selama beberapa jam dan merasakan kembali dua kali saat tengah malam namun disertai diare cair.

Pria itu tidak mengkonsumsi obat apapun, dia hanya meminum air putih dan mencoba tidur dengan harapan keadaannya bisa lebih baik. Keesokan harinya sekitar pukul 11 pagi, orangtuanya khawatir karena terlihat belum bangun. Saat mereka mengecek ke dalam kamarnya ternyata justru menemukan pria itu sudah meninggal dunia. Tim medis memeriksa bahwa pria atau mahasiswa itu meninggal dunia setelah 10 jam mengkonsumsi spageti yang dimakannya, dan hasil otopsi lima hari kemudian juga menemukan bahwa pria itu mengalami nekrosis hati sentrililobular sedang, yang juga mengakibatkan hatinya mati tidak berfungsi. Saus dan sisa pasta yang ia makan dikirim ke Laboratorium Referensi Nasional untuk Wabah Food-borne sebagai evaluasi, dan sebagian besar bakteri yang ditemukan adalah Bacillus cereus, yang kemungkinan menimbulkan infeksi.

Halaman Selanjutnya