Jumat, 3 November 2023 – 10:00 WIB
Salah satu restoran cepat saji McDonald’s yang diduga berada di Malaysia menghias gerainya dengan balon bernuansa putih, hitam, dan merah yang identik dengan bendera Palestina.
Hal itu viral di media sosial dalam bentuk rekaman video setelah dibagikan pertama kali oleh akun TikTok @itsmeliyanaa pada Kamis, 2 November 2023.
Dalam video berdurasi 23 detik itu terlihat balon bernuansa Palestina dipasang hampir di seluruh bagian gerai, mulai dari depan hingga belakang. Para karyawan yang bertugas juga dilengkapi atribut syal bermotif keffiyeh hitam putih dan terdapat bendera Palestina di bagian ujungnya.
Video tersebut juga dilengkapi backsound Atuna Tufuli (Atouna El toufouli) yang mengisahkan curahan hati seorang anak terkait penderitaannya hidup di daerah konflik.
Dikabarkan aksi ini adalah upaya McDonald’s mengembalikan kepercayaan konsumen, setelah ramai aksi boikot di sejumlah negara seperti di Malaysia dan Indonesia. “Saya faham. Ini je yang mampu kami buat untuk pulihkan keadaan. Kami pun hanya mampu buat ni je untuk kembalikan keadaan,” tulis pemilik akun, dikutip Jumat 3 November 2023.
Aksi boikot tersebut membuat saham McDonald’s anjlok ke level terendah sejak 12 Oktober 2022 yakni di level US$245,5 per saham. Penurunan itu diperkirakan masih akan terus menurun dalam beberapa waktu mendatang.
Namun, upacara McDonald’s dalam menghias gerai bernuansa Palestina ini malah mendapat kecaman dari warganet di media sosial. “Tipu muslihat owner itu, klo mau free Palestine kasih jg warga Palestine sumbangan nya jangan cuma balon ajj yang di pajang, kaya ngerayain ultah,” komentar salah seorang warganet. “Panik ya bos McD,,sampe bikin instruksi ke karyawan bela Palestine,” tulis warganet. “cuma mau menyelamatkan saham aja yaa biar gak anjlok,” kata warganet. “kalo hanya sekedar pasang balon warna bendera palestina juga semua bisa pasang kali,,tapi maaf saya tidak terkecoh,” balas warganet.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.
Halaman Selanjutnya
Dikabarkan aksi ini adalah upaya McDonald’s mengembalikan kepercayaan konsumen, setelah ramai aksi boikot di sejumlah negara seperti di Malaysia dan Indonesia.
