Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Guru BK Arya Wedakarna Memanggil Siswa dan Memberikan Hukuman Menulis Selama 1,5 Jam karena Keterlambatan 3 Menit

Jumat, 19 Januari 2024 – 07:50 WIB

Bali – Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, Arya Wedakarna menjadi sorotan setelah melakukan sidak terhadap SMK Negeri 5 Denpasar. Pria berusia 43 tahun tersebut kini akan memanggil guru BK yang memberi hukuman menulis selama 1,5 jam pada siswa yang telat 3 menit masuk sekolah.

Sebelumnya, Arya Wedakarna mengatakan bahwa hukuman yang diberikan tersebut termasuk sebagai pembully-an. Sehingga, ia meminta guru BK yang berkaitan untuk datang ke kantornya untuk dimintai penjelasan secara merinci.

“Saya kira Anda guru BK harus dateng ke kantor saya, Anda jelaskan. Saya akan undang nanti pak ke kantor saya pak dan jelaskan apa sih maksud tujuannya,” ucap Arya setelah melakukan sidak di SMK Negeri 5 Denpasar yang dikutip dari unggahan akun TikTok-nya @aryawedakarnasuyasa pada Jumat, 19 Januari 2024.

“Kalau perlu kita minta penjelasan di depan aparat,” sambungnya.

Arya Wedakarna pun memberi saran agar para siswa yang terlambat lebih baik diberi hukuman yang tidak terlalu lama agar tak ketinggalan kelas untuk belajar. Misalnya seperti mengambil sampah, push up tiga, atau lari lapangan selama yang menurutnya lebih menyehatkan tubuh dan cukup 5 menit saja.

“Terlambat tuh kasih dia buang ambil sampah atau push up tiga kali 5 menit seneng dia badan sehat, atau suruh dia lari satu lapangan cukup ko, 5 menit masuk,” kata Arya dihadapan guru BK. “Suruh muter aja ini sehat keringetan masuk kelas selesai,” tambahnya.

Sebelumnya, Arya mengkritik hukuman yang diberikan oleh guru BK SMK Negeri 5 Denpasar lantaran menurutnya itu termasuk dalam kegiatan perundungan. Arya menambahkan bahwa seharusnya anak yang terlambat harus cepat-cepat bisa masuk ke kelas agar tidak tertinggal pelajaran.

“Ini termasuk pembully-an loh bu, anak tuh cepet masuk kelas biar dapet pelajaran,” tandas Arya.

Anggota DPD RI tersebut mengatakan agar siswa diberi toleransi saat telat lantaran memang jalanan di Denpasar yang kondisinya selalu macet. Selain itu, menurutnya telat sedikit tak masalah asalkan selamat sampai di sekolah.

“Menurut DPD RI AWK Siswa terlambat sedikit tidak apa-apa asal selamat dijalan, apalagi kondisi DPS macet,” tulisnya dalam video yang diunggah.