Penyebab Rambut Beruban menurut Rasulullah dan Al-Quran

Tumbuhnya uban sering kali dianggap sebagai tanda penuaan, namun tahukah Anda bahwa fenomena ini juga memiliki makna mendalam yang disebutkan dalam Al-Quran? Dalam Islam, uban bukan sekadar perubahan fisik, melainkan sebuah tanda yang mengingatkan manusia akan perjalanan hidup, kedewasaan, hingga mendekatnya waktu untuk merenungi tujuan keberadaan. Penjelasan mengenai uban dalam Al-Quran membuka wawasan bahwa perubahan pada tubuh manusia ini tak hanya terjadi karena faktor biologis, tetapi juga terkait dengan kekuasaan Allah yang mengatur kehidupan. Oleh karena itu, sebagai hambaNya, sebaiknya kita ketahui apa penyebab tumbuhnya uban dalam pandangan Al-Quran. Salah satu tanda penuaan pada manusia adalah munculnya uban di rambut. Namun, ternyata tumbuhnya uban tidak selalu disebabkan oleh usia, faktor lain, seperti penyakit atau kondisi tertentu, juga bisa menjadi penyebabnya. Bahkan, menurut Rasulullah SAW, uban dapat muncul akibat emosi yang sangat intens. Allah berfirman, “Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban” (Qs. Al-Muzzammil: 17). Dalam Tafsir Al-Qurthubi dijelaskan, uban dianggap sebagai tanda dekatnya ajal dan usia tua, sebagaimana terlihat dari melemahnya penglihatan, membungkuknya punggung, dan memutihnya rambut. Riset modern menunjukkan bahwa kepala manusia memiliki sekitar 200 ribu helai rambut. Setiap helai dilengkapi dengan pembuluh darah, saraf, otot, kelenjar, dan akar rambut. Rambut juga memiliki siklus hidup sekitar tiga tahun, yang berarti rambut terus diperbarui secara total dalam kurun waktu sekitar 2000 hari. Sebagian besar ahli berpendapat bahwa uban muncul akibat masalah pada saraf emosi, yang mengganggu aliran darah kaya nutrisi ke rambut. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Quran tidak hanya menjadi pedoman spiritual, tetapi juga mengandung berbagai petunjuk ilmiah yang relevan hingga saat ini. Tumbuhnya uban, baik karena emosi maupun proses alami, menjadi pengingat bagi manusia untuk merenungi perjalanan hidup, memperbaiki diri, dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat. Perkembangan ilmu pengetahuan modern semakin memperkuat kebenaran Al-Quran sebagai wahyu yang tak lekang oleh waktu.