Semakin berkembangnya teknologi dalam otomotif, beberapa produsen mobil memilih untuk meninggalkan tombol dan kenop fisik dalam desain interior mobil mereka. Hal ini terjadi karena produsen mobil, seperti BMW, memanfaatkan jutaan titik data untuk merancang mobil mereka. Berdasarkan penelitian yang dilakukan BMW, beberapa tombol dan kenop tidak bisa dihilangkan, seperti kenop volume yang ternyata masih sangat penting bagi pengemudi.
Menariknya, BMW menemukan bahwa pengemudi lebih suka menggunakan kenop volume tradisional daripada kontrol yang ada di roda kemudi. Selain itu, kontrol jendela dan spion juga dianggap sebagai bagian penting yang tidak boleh dihilangkan. Meskipun banyak produsen mobil bergeser ke tombol dan slider sentuh kapasitif, BMW tetap berpegang pada tombol fisik yang sudah terbukti nyaman dan aman bagi pengemudi.
Seiring dengan tren ini, beberapa produsen mobil lain juga mengalami tekanan dari pelanggan untuk kembali menggunakan tombol fisik dalam desain interior mereka. Contohnya, Ferrari dan Hyundai telah menyadari pentingnya kontrol fisik dalam mobil mereka, sementara produsen mobil lain, seperti Mazda, memilih untuk tetap mengikuti tren minimalis dengan layar sentuh di dasbor. Meskipun kontroversial, penggunaan tombol fisik dalam desain mobil masih menjadi preferensi bagi sebagian besar pengemudi.
Kesimpulannya, meskipun ada dorongan untuk desain yang lebih minimalis dengan menghilangkan tombol fisik dalam mobil modern, produsen mobil seperti BMW tetap mempertahankan keberadaan tombol yang dianggap penting oleh pengemudi. Hal ini menunjukkan bahwa kenyamanan dan keamanan pengemudi tetap menjadi prioritas utama dalam desain interior mobil masa depan.