Analisis Masalah Keuangan Nissan: Dampak Hilangnya Sejarah Manufaktur

Nissan menghadapi situasi yang sangat sulit, dan CEO baru telah mengambil langkah-langkah radikal untuk mengubah keadaan perusahaan. Produsen mobil tersebut mengumumkan rencana menutup sejumlah pabrik, termasuk pabrik di Jepang dan Meksiko. Spesifiknya, pabrik Civac dijadwalkan ditutup pada Maret 2027 setelah hampir 60 tahun beroperasi. Selain itu, rencana pembubaran kemitraan dengan Mercedes-Benz juga dilaporkan akan segera dilakukan setelah menyelesaikan produksi dua crossover Infiniti.

Selain penutupan pabrik, Nissan juga berencana untuk mengurangi kapasitas produksi dan jumlah tenaga kerja. Rencana pemulihan Nissan, yang diberi nama “Re:Nissan”, termasuk melakukan PHK sekitar 20.000 karyawan. Perusahaan berusaha untuk meningkatkan efisiensi manufaktur hingga 100 persen dan mengurangi biaya teknik. Meskipun rencana ini diharapkan dapat menghemat sejumlah besar uang, Nissan masih harus pulih dari kerugian bersih yang telah dicatat sebelumnya.

CEO baru Nissan dihadapkan pada banyak tantangan dan harus mencari solusi untuk menghidupkan kembali perusahaan. Rencana untuk memproduksi truk bermerek Honda di salah satu pabrik Nissan juga sedang dipertimbangkan. Meskipun terdapat ketidakpastian mengenai masa depan Nissan, perusahaan terus berupaya untuk melakukan pembenahan agar bisa kembali sukses di pasar otomotif global.

Source link