Prokrastinasi, atau kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, sering dianggap sebagai hambatan yang memengaruhi pencapaian prestasi seseorang. Tidak memiliki tujuan yang jelas dan kurangnya perencanaan serta pemantauan dalam meraih tujuan juga memiliki peran dalam menghalangi kesuksesan seseorang. Ini karena prokrastinasi adalah perilaku yang ditandai dengan kecenderungan menunda-nunda pekerjaan atau tugas hingga mendekati atau bahkan melewati batas waktu yang telah ditentukan.
Beberapa penyebab umum prokrastinasi meliputi perfeksionisme, takut menghadapi kesulitan, mengejar adrenalin, multitasking berlebihan, dan gangguan mental seperti depresi, OCD, dan ADHD. Ciri-ciri prokrastinasi dapat dikenali dari gejala seperti menunda pekerjaan hingga tenggat waktu sangat dekat, merasa stres dan frustrasi saat menyelesaikan tugas dalam waktu singkat, lebih memilih aktivitas menyenangkan daripada menyelesaikan kewajiban, dan menghasilkan pekerjaan dengan kualitas rendah akibat pengerjaan yang terburu-buru.
Prokrastinasi dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, termasuk stres dan gangguan mental, masalah akademik dan profesional, gangguan sosial, serta masalah finansial. Penelitian menunjukkan bahwa prokrastinasi kronis terjadi pada sekitar 20 persen orang dewasa di dunia. Penting untuk mengakui penyebab dan gejala prokrastinasi sejak dini agar dapat segera ditangani. Disiplin, manajemen waktu yang baik, serta kesadaran akan pentingnya tugas merupakan langkah awal yang efektif dalam mengatasi prokrastinasi dan meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.