Seorang jurnalis Australia, Lauren Tomasi dari 9News, mengalami kejadian tidak mengenakkan saat meliput protes anti-ICE di Los Angeles pada Minggu, 8 Juni 2025 lalu. Video yang beredar di media sosial menunjukkan Tomasi tertembak di kaki saat sedang melakukan siaran langsung dari lokasi protes. Beruntung, Tomasi tidak mengalami cedera serius. Insiden ini memberikan peringatan akan risiko yang dihadapi jurnalis saat melaporkan aksi langsung dari lapangan.
Protes tersebut dipicu oleh penggerebekan imigrasi dalam skala besar di kota-kota sekitar. Sebagai respons, pemerintah memobilisasi 2.000 personel Garda Nasional untuk mengamankan jalanan. FBI, melalui Direktur Kash Patel, menegaskan bahwa siapa pun yang menyerang polisi akan dituntut hukuman secara tegas.
Kekhawatiran internasional pun meningkat seiring dengan penembakan jurnalis menggunakan amunisi yang tidak terlalu mematikan. Tindakan agresif terhadap media selama demonstrasi memunculkan pertanyaan tentang kebebasan pers dan keselamatan reporter. Serangkaian peristiwa ini menunjukkan pentingnya perlindungan dan penghormatan terhadap hak-hak jurnalis yang meliput aksi protes. Penembakan Tomasi hanya menjadi satu contoh dari kondisi yang semakin memanas di tengah gejolak sosial dan politik.
