Kritik Bos Bugatti terhadap Supercar Hybrid Turbocharged

Tourbillon, evolusi dari Bugatti Veyron sebelumnya, merupakan perubahan yang radikal dalam dunia otomotif. Super mobil kelas atas ini memperkenalkan mesin V-16 tanpa induksi paksa yang dikembangkan oleh Cosworth. Dengan kapasitas 8,3 liter dan bobot trotoar yang sangat rendah, mesin tersebut memberikan performa yang luar biasa dengan berat hanya 556 pound (252 kilogram). Reduksi bobot signifikan juga dicapai dengan menghilangkan empat turbocharger.

Bugatti berkolaborasi dengan Cosworth dalam mengembangkan Tourbillon, dengan alasan menghapus turbocharger yang menurut Mate Rimac tidak diperlukan dalam supercar hibrida. Mesin pembakaran internal yang menghasilkan 1.000 hp, dikombinasikan dengan tiga motor listrik, membuat Tourbillon lebih kuat daripada pendahulunya. Selain itu, suspensi baru yang 45% lebih ringan berkat pencetakan 3D juga turut mengurangi bobot mobil.

Di tengah tren penggunaan turbocharger pada supercar hibrida, Bugatti Tourbillon tetap setia pada mesin V-16 tanpa induksi paksa. Konsep mobil ini memberikan gambaran jelas bahwa Bugatti ingin tetap menjadi pemimpin dalam inovasi otomotif. Meskipun masih ada model roadster yang akan dirilis dan rencana produksi besar, Bugatti tetap fokus untuk menghasilkan unit terakhir dari jenis mesin W-16 mereka. Semua upaya ini menjadi bukti komitmen Bugatti dalam menghadirkan teknologi terdepan dalam dunia mobil sport.

Source link