Pada tahun 2013, Ferrari membuat keputusan penting untuk tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan desain eksternal, Pininfarina. Langkah ini mengejutkan banyak pihak, mengingat kolaborasi yang telah terjalin selama bertahun-tahun dan produk legendaris yang dihasilkan oleh kedua merek tersebut. Ferrari kemudian mengembangkan Centro Stile, pusat desain internal mereka, menjadi pusat kreativitas bagi merek tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Motor1, bos desain Flavio Manzoni membagikan bagaimana perpecahan dengan Pininfarina terjadi, dan bagaimana Ferrari berevolusi dalam lingkungan pasca-Pininfarina. Meskipun model terakhir yang dirancang oleh Pininfarina, F12berlinetta, baru diakhiri produksi pada 2017, Ferrari memutuskan untuk bekerja tanpa bantuan perusahaan desain eksternal ketika mengembangkan LaFerrari.
Manzoni menjelaskan bahwa tim internal Ferrari dan Pininfarina diminta untuk menyajikan desain mobil, dan manajemen memilih desain yang dibuat oleh Manzoni. Ini menandai akhir dari era Ferrari berlogo Pininfarina. Manzoni juga menyebutkan bahwa kehadiran pusat desain internal sangat penting karena memungkinkan kolaborasi yang erat antara desainer, insinyur, dan ahli lainnya untuk mencapai desain mobil terbaik yang mempertimbangkan kinerja dan tujuan Ferrari.
Sejak bergabung dengan Ferrari pada tahun 2010, Manzoni telah menanggung tanggung jawab besar untuk memimpin studio desain internal perusahaan. Setelah Pininfarina mundur, ia merasa tertantang untuk mendesain semua Ferrari di masa depan. Namun, kerja kerasnya terbayar, seiring dengan pertumbuhan Ferrari yang pesat setelah go public pada tahun 2015.
Ferrari telah mencapai nilai hampir sembilan kali lipat dari nilai IPO-nya, menjual lebih banyak mobil, dan merilis SUV pertamanya, Purosangue, pada tahun 2023. Perusahaan ini juga berencana untuk merilis mobil listrik pertamanya pada tahun 2026. Manzoni menyambut teknologi baru dengan antusiasme, menggambarkannya sebagai kesempatan untuk terus mempromosikan inovasi dan kemajuan di industri otomotif.
