Masalah permintaan Tesla tampaknya semakin buruk, terutama dengan Model Y yang menjadi korban terbaru. Pekerja perakitan di pabrik Tesla di Austin, Texas diarahkan untuk tinggal di rumah selama seminggu pada hari Memorial Day, termasuk pekerja lini Cybertruck. Mereka diperintahkan untuk mengambil cuti berbayar atau melapor ke tempat kerja untuk pembersihan dan pelatihan, namun tidak akan bekerja pada jalur produksi seperti biasanya.
Beberapa karyawan menganggap waktu istirahat yang diberikan terlalu panjang, dengan jam lembur yang juga dikurangi. Ada juga ancaman tindakan disipliner jika mereka bekerja lembur. Sejak beberapa bulan terakhir, Tesla dikabarkan mengalami jadwal kerja yang tidak konsisten, bahkan ada pekerja yang pulang lebih awal dari shift mereka beberapa kali.
Permintaan untuk Cybertruck yang sebelumnya sukses juga menurun. Sebelumnya berhasil menjual lebih banyak dari semua pikap bertenaga baterai lainnya di Amerika Serikat, namun sekarang permintaannya menurun signifikan. Elon Musk awalnya memprediksi akan ada seperempat juta pesanan per tahun, namun target tersebut belum tercapai. Tesla harus meredakan ekspektasi dengan hanya mampu membuat 120.000 unit per tahun.
Meskipun fokus berita mengenai masalah permintaan Cybertruck, Model Y juga terdampak. Meski model ini tetap laris, namun penjualan keseluruhan tampak menurun akibat keputusan dan pernyataan dari CEO Tesla sendiri. Ini menyebabkan penurunan pengiriman mobil Tesla, dengan penjualan global turun 13% tahun lalu. Di Amerika Serikat sendiri, penjualan Tesla turun 5,6%, sementara industri lain mengalami peningkatan. Artinya, tantangan dihadapi oleh Tesla tidak hanya terbatas pada Cybertruck, tetapi juga Model Y.