Berita  

Respons Dedi Mulyadi Terkait Ancaman GRIB dan Demonstrasi 50 Ribu Orang

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan tanggapannya terkait ancaman Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang berencana menggerakkan 50 ribu massa ke Gedung Sate. Ancaman tersebut muncul setelah diluncurkannya Satgas Pemberantasan Premanisme di seluruh Jawa Barat. Dedi menjelaskan bahwa pembentukan satgas tersebut bukan untuk menyerang kelompok tertentu, melainkan untuk melindungi masyarakat dari aksi premanisme yang dapat merugikan ekonomi dan mengintimidasi warga. Satgas ini diaktifkan di 27 kabupaten/kota dan berfokus pada pemberantasan premanisme di berbagai tempat seperti jalanan, pasar, dan kawasan industri.

Dedi menegaskan bahwa pungutan liar dan intimidasi telah menjadi ancaman serius bagi iklim investasi di Jawa Barat. Namun, pihak GRIB Jaya mengancam akan melakukan aksi protes dengan mengerahkan massa besar-besaran ke Gedung Sate. Mereka merasa tersinggung dengan pernyataan Dedi yang menyinggung ormas yang terlibat dalam praktik premanisme. Ketua DPD GRIB Jaya Jawa Barat, Gabriel Alexander, berpendapat bahwa stigma premanisme tidak hanya melekat pada ormas saja, namun juga terjadi di kalangan birokrat.

Gabriel mendukung upaya pemberantasan premanisme namun menekankan pentingnya tidak melekatkan stigma hanya pada organisasi masyarakat. Ia bahkan menantang Dedi untuk melakukan debat terbuka mengenai ormas dan premanisme. Di sisi lain, Dedi Mulyadi merespons ancaman dari GRIB dengan santai, menyatakan bahwa itu bukan urusannya. Baginya, ada hal-hal yang lebih penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat daripada terlibat dalam polemik dengan ormas.

Source link