Kritik tajam terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengirim siswa ‘nakal’ ke barak militer mendapat sorotan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Komisioner KPAI bidang pendidikan, Aris Adi Leksono, menyarankan agar kebijakan tersebut diletakkan di akhir setelah semua mekanisme pembinaan anak dijalankan dengan maksimal. Namun, di tengah kritik yang diterima KPAI, seorang ibu dari Jawa Barat justru membela Dedi Mulyadi dengan keras.
Dalam video yang beredar di media sosial, ibu tersebut menyindir KPAI, menegaskan bahwa lembaga perlindungan anak tersebut hanya aktif dalam kasus yang melibatkan anak artis atau pejabat. Ia juga mengkritik sikap KPAI yang dianggap menghambat langkah Dedi Mulyadi yang dinilai telah membantu rakyat kecil. Ibu tersebut bahkan mempertanyakan keberadaan dan efektivitas lembaga tersebut.
Ibu tersebut meminta agar KPAI turun ke masyarakat untuk melihat realitas yang sebenarnya. Respons positif dari warganet juga terlihat dalam komentar video tersebut, mendukung pernyataan keras sang ibu terhadap KPAI. Keberadaan KPAI dan fungsinya pun menjadi sorotan dalam kontroversi ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebijakan Dedi Mulyadi menimbulkan beragam pandangan dari publik, dengan beberapa mendukung dan yang lain meragukan manfaatnya.