Nissan telah mengumumkan keputusan untuk membukukan kerugian bersih sebesar ¥ 700 miliar hingga ¥ 750 miliar ($ 4,9 hingga $ 5,3 miliar dengan kurs saat ini) untuk tahun fiskal 2024. Hal ini merupakan rekor kerugian bagi perusahaan dalam satu tahun. Penyebab utama dari kerugian besar ini adalah rencana pemulihan yang sedang berlangsung dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kinerja perusahaan. Dalam 12 bulan terakhir, Nissan telah menghadapi tantangan signifikan dan diperlukan langkah-langkah cepat untuk mengubah situasi perusahaan. Kegagalan rencana penggantian CEO sebelumnya serta merger yang tidak berhasil dengan Honda pada bulan Februari telah menyebabkan perusahaan harus mengganti Makoto Uchida dengan Ivan Espinosa sebagai CEO baru.
Nissan berharap dengan kehadiran bos baru, akan dapat menentukan langkah-langkah yang diperlukan menuju profitabilitas. Perusahaan ini sedang bersaing ketat di pasar otomotif, terutama dengan persaingan dari Cina. Karena itu, Nissan terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja dan mengurangi kapasitas produksinya. Ivan Espinosa mengungkapkan bahwa perusahaan mengambil langkah bijak dengan merevisi proyeksi keuangan secara menyeluruh, menggambarkan pemeriksaan kinerjanya serta nilai aset yang dimiliki. Lebih dari ¥ 500 miliar ($3,5 miliar) kerugian diproyeksikan di Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin, dan Jepang. Meskipun demikian, perusahaan memiliki kas bersih yang cukup memadai sebesar ¥1,5 triliun ($ 10,5 miliar), meskipun akan kehilangan uang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
Nissan juga merencanakan laba operasional sebesar ¥85 miliar ($ 597 juta) dengan pendapatan bersih sebesar ¥12,6 triliun ($ 88,5 miliar). Namun, situasi perusahaan dipengaruhi oleh perubahan lingkungan persaingan dan penurunan kinerja penjualan di beberapa region. Meskipun penjualan di Amerika Serikat mengalami peningkatan, Nissan terpaksa menjual mobil dengan harga rugi, menekan keuntungan dealer. Hal ini membuat perusahaan harus menyesuaikan produksi model Rogue pada bulan September dan menurunkan harga model tersebut untuk tahun 2025. Nissan menyadari bahwa hanya mengandalkan penggemar berat saja tidaklah cukup untuk bertahan di pasar saat ini.
Dalam situasi yang menantang ini, CEO baru, Ivan Espinosa akan berperan penting untuk mengendalikan arah Nissan menuju kesuksesan. Meskipun terdapat beberapa tantangan, seperti harga yang lebih mahal dan kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika, Nissan perlu menyegarkan jajaran produknya demi tetap bersaing di industri otomotif. Selain itu, Nissan berencana untuk mengumumkan hasil keuangan lengkap untuk tahun fiskal 2024 pada tanggal 13 Mei mendatang.