Tips Bantu Anak Atasi Dampak Perceraian Orang Tua

Perceraian dapat berdampak besar bagi perkembangan anak, terutama dalam hal kesehatan mental. Anak sering mengalami kesulitan dalam menerima kenyataan bahwa keadaan keluarga mereka berubah. Proses penyesuaian bukan hal yang mudah bagi mereka. Orang tua perlu tetap hadir sebagai figur utama yang membangun hubungan emosional yang kuat dengan anak agar anak bisa lebih mudah memahami dan menerima perubahan dalam keluarga. Ada beberapa tips yang dapat membantu orang tua dalam mendampingi anak menghadapi dampak perceraian orang tua.

Pertama, tetaplah kompak dalam mengasuh anak. Meskipun orang tua tidak lagi tinggal di rumah yang sama, peran sebagai orang tua tidak berakhir di situ. Kerjasama dan menurunkan ego demi mengasuh anak merupakan bentuk kasih sayang yang nyata. Kehadiran orang tua dalam kehidupan anak, mendengarkan keluh kesah, memberikan bantuan, dan hadir di acara sekolah penting untuk menumbuhkan rasa aman dan cinta.

Kedua, berikan dukungan emosional yang konsisten kepada anak. Anak perlu merasakan bahwa mereka tetap disayangi dan didukung dalam segala kondisi. Memberikan ruang agar mereka bisa terbuka tanpa takut dihakimi membantu anak mengelola emosi negatif dan menyesuaikan diri dengan perubahan, menguatkan ketahanan mental anak.

Ketiga, jangan membuat anak menjadi beban masalah. Saat orang tua bercerai, anak sering merasa khawatir terhadap masa depan mereka sendiri. Penting bagi orang tua untuk menyelesaikan pertikaian tanpa menyeret anak ke dalamnya. Menjaga rutinitas harian dan konsisten akan membantu anak merasa aman di tengah perubahan keluarga.

Keempat, pertimbangkan terapi atau konseling sejak dini. Langkah ini dapat menjadi pencegahan agar anak lebih siap mengelola perasaannya. Konseling dapat menjadi media aman bagi anak untuk mengekspresikan perasaan mereka dan membangun kembali kekuatan emosionalnya.

Kelima, hindari menjelek-jelekan mantan pasangan di depan anak. Anak-anak sangat mudah terpengaruh oleh cerita negatif. Oleh karena itu, penting untuk tidak menanamkan kebencian kepada mereka. Sebaliknya, berikan afirmasi positif bahwa cinta dan perhatian orang tua tetap utuh untuk sang anak.

Source link