Produsen mobil mewah Jerman menghadapi tantangan besar di pasar Cina dalam beberapa tahun terakhir. BMW, Mercedes-Benz, dan Porsche mengalami penurunan penjualan yang signifikan, terutama selama kuartal pertama tahun 2025. Porsche, misalnya, mengalami penurunan pengiriman hingga 42 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mercedes-Benz dan BMW juga tidak luput dari penurunan penjualan yang cukup drastis.
Meskipun menghadapi cobaan ini, ketiga produsen mobil ini masih yakin dengan peluang di pasar Cina. Mercedes-Benz, yang secara khusus menghadirkan beberapa model dengan jarak sumbu roda yang diperpanjang untuk memenuhi preferensi pelanggan lokal, tetap optimis dengan peluncuran CLA baru pada paruh kedua tahun ini. Sedangkan BMW, meskipun mengalami penurunan penjualan di Cina, masih melihat pertumbuhan di wilayah lain.
Audi, produsen mobil lainnya, juga tidak luput dari tekanan persaingan di Cina. Dengan kondisi pasar yang semakin kompetitif, produsen mobil domestik mulai mengejar ketertinggalan dalam hal desain dan teknologi. Selain itu, ledakan mobil listrik di Cina memberikan keuntungan bagi produsen mobil lokal dalam hal biaya produksi yang lebih rendah.
Untuk menanggapi perubahan ini, produsen mobil Jerman seperti Mercedes, Porsche, dan Audi melakukan langkah-langkah strategis, termasuk peluncuran sub-merek baru. Meskipun tantangan besar di depan, produsen mobil mewah tradisional ini terus berupaya beradaptasi dengan perubahan pasar untuk mengamankan posisinya di masa depan.