PortalTribun.xyz adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup

Gejala Gatal di Area Kewanitaan? Mungkin Yeast Infection

Masalah yang sering dirasakan oleh perempuan adalah ketidaknyamanan di area kewanitaan, terutama jika disertai dengan gatal, perih, atau keputihan yang tidak normal. Condong ke arah penyebab yang beragam, namun infeksi jamur atau yeast infection bisa menjadi salah satu pemicunya. Infeksi jenis ini umum terjadi pada perempuan setelah mengalami perubahan hormon, kurangnya kebersihan organ intim, atau penggunaan antibiotik dalam jangka waktu tertentu. Meskipun tidak berbahaya, yeast infection tetap memerlukan penanganan yang benar agar tidak semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Apa sebenarnya yeast infection ini? Yeast infection pada vagina adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh pertumbuhan Candida, jenis jamur yang secara alami ada dalam tubuh. Candida biasanya tidak menimbulkan masalah selama jumlahnya seimbang. Namun, ketidakseimbangan hormon, stres, penggunaan antibiotik, atau faktor lain bisa memicu pertumbuhan berlebihan Candida, menyebabkan infeksi. Gejalanya biasanya meliputi rasa terbakar, gatal, kemerahan di vulva, dan perubahan pada keputihan.

Penting untuk waspada terhadap gejala yeast infection, yang mulai dari ringan hingga mengganggu aktivitas. Beberapa gejala umum termasuk gatal dan iritasi di area vagina, sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubungan intim, kemerahan dan pembengkakan pada vulva, keputihan yang kental dan tidak berbau, serta rasa nyeri di sekitar organ intim. Meskipun bukan penyakit menular seksual, yeast infection bisa ditularkan pada bayi saat persalinan atau saat menyusui.

Untuk mengatasi yeast infection, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat, seperti krim antijamur atau obat minum. Selain itu, pencegahan juga penting dengan menjaga kebersihan area kewanitaan, mengganti pakaian dalam secara rutin, menghindari celana dalam ketat berbahan sintetis, dan membatasi penggunaan pantyliner harian. Dengan mengenali gejala dan menjaga kebersihan tubuh, Anda bisa mencegah yeast infection muncul kembali.

Source link