Konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan telah menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan. Gula, meskipun mampu memberikan kenikmatan sesaat, dapat berdampak negatif bagi tubuh dalam jangka panjang jika tidak terkendali. Asupan gula tinggi berisiko menimbulkan masalah kesehatan serius seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kerusakan gigi, penyakit hati, hipertensi, dan penuaan dini pada kulit.
Gula tambahan dalam makanan dan minuman manis dapat menjadi penyebab peningkatan berat badan dan obesitas. Kalori tinggi pada gula meningkatkan rasa lapar dan mengganggu metabolisme tubuh dalam memproses lemak dan kolesterol. Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan risiko diabetes tipe 2, serta berhubungan erat dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Selain itu, gula dalam makanan dan minuman manis juga dapat menyebabkan kerusakan gigi karena interaksi dengan bakteri di mulut yang menghasilkan asam. Selain itu, fruktosa dalam gula dapat mengakibatkan penumpukan lemak di hati, yang berpotensi berkembang menjadi penyakit hati berlemak non-alkoholik. Konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan tekanan darah, risiko hipertensi, serta memicu penuaan dini pada kulit.
Para ahli kesehatan menyarankan agar konsumsi gula harian tidak melebihi 50 gram atau setara dengan sekitar 4 sendok makan per orang. Penting bagi masyarakat untuk membatasi konsumsi gula dan menerapkan pola makan seimbang guna mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh asupan gula berlebih. Menjaga tingkat konsumsi gula yang aman dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan yang serius.