Sudah satu tahun sejak Audi terakhir kali memproduksi R8. Lamborghini telah meluncurkan Temerario baru sebagai pengganti Huracan, tetapi kehadiran adik kandungnya dari Ingolstadt masih belum diumumkan secara resmi. Namun, sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahwa Four Rings sedang mempertimbangkan untuk merilis supercar lainnya.
Berdasarkan laporan terbaru dari Autocar, R8 diharapkan akan kembali tahun 2027. CEO perusahaan, Gernot Döllner, disebut-sebut telah menyetujui proyek pengembangan supercar baru tersebut.
Sementara itu, desas-desus beredar bahwa generasi berikutnya dari R8 dapat menjadi plug-in hybrid yang menggunakan mesin V-8 yang sama dengan Temerario. Hal ini memang tidak terlalu mengherankan mengingat Lamborghini secara internal mendanai pengembangan Temerario dan berhasil mengungguli penjualan Bentley pada tahun 2024.
Dengan kehadiran model baru R8 setelah Temerario, Audi berencana untuk menargetkan segmen yang lebih mudah digunakan daripada Lamborghini, yang cenderung lebih ekstrim. Mengadaptasi teknologi dan desain dari Temerario sebagai dasar untuk R8 baru, diharapkan R8 Performance akan langsung menghadirkan tenaga dan performa tinggi.
Selain itu, pengembangan R8 dengan V-8 dan teknologi hibrida plug-in memungkinkan Audi untuk menghadapi peraturan emisi yang semakin ketat tanpa kehilangan kinerja. Selain itu, hal ini sesuai dengan strategi Audi yang baru untuk menaikkan kelas dan menawarkan mobil yang lebih mewah dengan harga lebih tinggi.
Menghidupkan kembali R8 merupakan langkah logis bagi Audi, terutama setelah Lamborghini sukses mengembangkan Temerario dengan powertrain listrik. Meski penjualan R8 tidak sebesar model lainnya seperti A4, tetapi mobil ini tetap menjadi andalan Audi untuk menarik konsumen ke showroom dan pada gilirannya juga mempengaruhi penjualan model lainnya.
Jadi, jika R8 memang akan kembali, mungkin Audi memiliki strategi tersendiri yang lebih besar dan mematangkan rencana pengembangan agar dapat meraih kesuksesan lebih besar di segment supercar.
