Memantau perkembangan dunia MotoGP belakangan ini, terasa sungguh memilukan melihat Michelin terus mensponsori MotoGP selama beberapa tahun terakhir. Isu tekanan ban menjadi bahan pembicaraan yang memanas terlebih dahulu sebelum akhirnya menjadi topik yang dihindari dan tidak boleh dibicarakan. Tindakan ini tentu tidak memberikan citra yang baik bagi Michelin di mata publik, terutama bagi para penggemar balap motor yang serius. Pelatihan media yang tampak terlihat memainkan peran, serta sikap pembalap yang cenderung memengaruhi opini, hanya menambah kesan negatif terhadap Michelin.
Muncul pertanyaan, apakah para eksekutif dari Michelin menyesali keputusan besar mereka untuk mensponsori MotoGP? Apakah mereka menyadari bahwa pemberitaan negatif yang berlarut-larut ini dapat merusak reputasi mereka? Di tengah situasi yang menantang ini, muncul kabar bahawa Pirelli akan menjadi penyuplai ban untuk MotoGP mulai tahun 2027. Langkah ini merupakan langkah yang menarik, mengingat Pirelli telah berhasil menyuplai ban untuk kelas Moto3 dan Moto2 sebelumnya. Kontrak antara penyelenggara MotoGP dan Pirelli akan berlangsung selama lima tahun, hingga tahun 2031, mengakhiri dominasi Michelin selama hampir satu dekade.
Menarik untuk melihat bagaimana Pirelli akan berekspresi di arena balap motor tercepat, terutama setelah melihat kendala yang dihadapi oleh Michelin selama ini. Meskipun terdapat perubahan regulasi pada MotoGP 2027 yang dimaksudkan untuk memperlambat laju motor, beberapa pihak tetap meragukan apakah langkah ini akan cukup untuk meningkatkan keamanan di lintasan. Pertanyaan mendasar pun muncul, apakah Pirelli telah membuat keputusan yang tepat dengan memasuki dunia MotoGP dan mencoba menjaga reputasi mereka? Atau apakah mereka juga akan menghadapi kritik yang sama seperti yang dialami oleh Michelin? Menjadi menarik untuk menantikan perkembangan selanjutnya di MotoGP.
