Selama bulan suci Ramadhan, umat Muslim menjalankan ibadah dengan menahan diri dari makan, minum, dan berbagai hal yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kota-kota besar seperti Jabodetabek, situasi seperti berdesakan di Kereta Rel Listrik (KRL) pada jam berangkat dan pulang bekerja, tidak dapat dihindari. Berdesakan di KRL, terutama di gerbong campuran, seringkali menyebabkan sentuhan fisik antar penumpang pria dan wanita yang bukan mahram.
Apakah berdesakan di KRL ini dapat membatalkan puasa Ramadhan? Hukum berdesakan di KRL saat berpuasa menurut ajaran Islam perlu dipahami. Sebelum membahas hukum sah puasa saat berdesakan di KRL, perlu diketahui hal-hal yang secara syariat membatalkan puasa. Hal yang dapat membatalkan puasa yakni sesuatu yang masuk dalam lubang tubuh secara disengaja (bukan lupa), seperti makanan, minuman, atau benda lainnya. Sesuatu yang dimasukkan ke dalam kubul atau dubur ketika sedang berpuasa, akan membatalkan sahnya puasa.
Bagi perempuan yang mengalami haid atau nifas, puasa yang dijalankannya tetap berhukum batal. Keluarnya air mani secara sengaja atau karena bersentuhan kulit dengan lawan jenis, juga dapat membatalkan sahnya puasa. Selama berpuasa, bagi laki-laki dan wanita, tidak diperbolehkan untuk melakukan hubungan seksual dengan sengaja. Dalam hadis Ma’qil bin Yasar, beliau mengatakan “Lebih baik seseorang ditusuk kepalanya dengan pasak besi daripada menyentuh perempuan yang tidak halal baginya”.
Dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang menimbulkan syahwat antara laki-laki dan perempuan sangat dilarang dalam ajaran agama Islam bahkan dapat membatalkan ibadah puasa. Berdesakan di KRL yang menyebabkan bersentuhan fisik antar laki-laki dan perempuan adalah hal yang tidak diinginkan oleh banyak orang. Sehingga, selama berdesakan tersebut tidak menimbulkan syahwat dan bukan hal yang disengaja, puasa Ramadhan yang sedang dijalankan hukumnya tetap sah.
Demikian penjelasan terkait hukum sah berpuasa bagi umat Muslim yang berdesakan di KRL. Penumpang tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang selama perjalanan, asalkan menjaga niat dan perilaku. Jaga diri dan jaga ibadahmu dengan baik selama bulan suci Ramadhan.