Pinjaman online semakin mudah didapatkan dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan. Namun, dibalik proses yang cepat dan praktis tersebut, ada berbagai risiko besar yang harus dihadapi jika nasabah tidak bisa melunasi pinjaman tepat waktu. Mulai dari peningkatan beban bunga dan denda, ancaman masuk daftar hitam kredit, hingga risiko penyalahgunaan data pribadi, konsekuensi dari tidak membayar pinjaman online bisa berdampak jangka panjang.
Salah satu dampak utama dari keterlambatan pembayaran pinjaman online adalah bertambahnya beban bunga dan denda keterlambatan. Meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengatur batas maksimum bunga pinjol, namun jumlah utang tetap akan membengkak jika pembayaran tidak segera dilakukan. Selain itu, ada pula risiko ditagih oleh debt collector dengan beragam cara yang bisa memperburuk total utang yang harus dilunasi.
Terlambat membayar juga dapat mempengaruhi skor kredit di SLIK OJK, yang dapat menyulitkan pengajuan kredit di masa depan. Tidak hanya itu, risiko gugatan perdata juga mengancam jika debitur tidak dapat melunasi pinjaman online, yang dapat berujung pada masalah hukum. Maka dari itu, sangat penting bagi nasabah untuk mempertimbangkan kemampuan finansialnya sebelum mengajukan pinjaman online dan memahami ketentuan bunga serta sistem pembayaran yang berlaku.
Dengan memahami semua risiko tersebut, diharapkan nasabah dapat lebih bijak dalam menggunakan layanan pinjaman online agar terhindar dari masalah finansial dan hukum di kemudian hari.