Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa jurnalis dan pegawai di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) menjadi sorotan di media sosial. PHK ini terjadi sebagai bagian dari pengurangan jumlah karyawan di RRI akibat kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Seorang penyiar RRI, pemilik akun Instagram @aiinizzaa, menyampaikan dampak kebijakan efisiensi anggaran tersebut. Dia mengerti tujuan efisiensi yang dilakukan pemerintah namun juga menyoroti dampak sosial yang terjadi, terutama terkait kehilangan sumber pendapatan bagi keluarga. Dalam unggahan viralnya, dia mempertanyakan kesinambungan kebijakan tersebut dalam memberikan makanan gratis dan bergizi bagi anak-anak, sementara orangtua mereka kehilangan pekerjaan akibat PHK yang diakibatkan oleh efisiensi anggaran tersebut. Pemotongan anggaran di LPP RRI mencapai Rp300 miliar dari nilai pagu Rp1,7 triliun di tahun 2025, dan pengurangan karyawan hanya melibatkan sebagian tenaga lepas yang tidak diperpanjang. Juru Bicara LPP RRI, Yonas Markus Tuhuleruw, menegaskan bahwa keputusan pengurangan karyawan merupakan pilihan terakhir dalam kebijakan direksi terkait.
Curhat Haru Penyiar RRI Kena PHK: Dampak Efisiensi Anggaran

Read Also
Recommendation for You

Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi seorang anggota polisi lalu lintas (Polantas) di…
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) baru-baru ini mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia…

Proposal dari Ormas Pemuda Pancasila yang meminta anggaran biaya mencapai Rp25 juta untuk kegiatan di…

Sebuah surat yang diduga berasal dari Komando Rayon Militer (Koramil) 415-13/Sebapo, Kodim 0415/Jambi, sedang menjadi…