Baru-baru ini, Honda dan Nissan menandatangani nota kesepahaman untuk membahas kemungkinan merger yang akan menciptakan sebuah perusahaan induk baru. Meskipun Mitsubishi tidak disebutkan dalam siaran pers resmi, sebuah dokumen terpisah merujuk pada MoU yang ditandatangani oleh Honda, Nissan, dan Mitsubishi. Namun, Mitsubishi dikabarkan memutuskan untuk tidak mengambil bagian dalam merger tersebut, memilih untuk tetap independen.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Mitsubishi, laporan menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengevaluasi semua pilihan yang ada. Nissan, yang merupakan pemegang saham terbesar Mitsubishi, memiliki hubungan saham dengan Renault, yang dapat memengaruhi dinamika merger potensial antara Honda dan Nissan.
Carlos Ghosn, mantan pemimpin Nissan dan Renault, sebelumnya menyatakan kecurigaannya pada Honda dan mengklaim bahwa perusahaan tersebut berencana untuk “mengambil alih” Nissan dan Mitsubishi. Sementara itu, Toyota telah menegaskan bahwa mereka tidak tertarik untuk terlibat dalam merger apapun, mengutip undang-undang anti-monopoli sebagai alasan utama. Dengan kepemilikan saham yang tersebar di berbagai produsen mobil lainnya, sebuah merger besar seperti itu mungkin sulit untuk dijalankan secara efisien.
Mitsubishi dijadwalkan untuk mengumumkan keputusannya mengenai merger Honda-Nissan dalam waktu dekat. Keputusan ini diperkirakan akan diungkapkan pada presentasi kuartal ketiga pendapatan fiskal pada tanggal 3 Februari. Meskipun Mitsubishi memilih untuk tetap independen, mereka masih bisa terlibat dalam perusahaan induk baru, mengingat hubungan mereka dengan Nissan dalam industri otomotif yang telah terjalin sebelumnya.