Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Pasukan Elit TNI AD yang Dibentuk Jenderal Luhut saat Prabowo Masih Kapten: Dipahami Lebih Dekat

Pasukan Elit TNI AD yang Dibentuk Jenderal Luhut saat Prabowo Masih Kapten: Dipahami Lebih Dekat

Sabtu, 19 Oktober 2024 – 05:00 WIB

Jakarta, VIVA – Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan dikenal sebagai tokoh penting di dunia militer, terutama karena perannya dalam mendirikan Detasemen (Den) 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Den 81 Kopassus merupakan pasukan elit anti-teror di bawah TNI Angkatan Darat (TNI AD) yang dibentuk pada 1981 oleh Luhut bersama Prabowo Subianto. Saat itu satuan ini bernama Detasemen Khusus 81 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).

Luhut, yang menjadi komandan pertama Den 81 Kopassus, berbagi cerita tentang proses awal pembentukan pasukan khusus ini. Dia mengungkapkan bahwa sebelum Den 81 terbentuk, ia diperintahkan menempuh pendidikan di US Army Special Forces di Fort Bragg, Amerika Serikat.

Ia juga mendapatkan kesempatan untuk belajar di GSG-9, kesatuan anti-teror di bawah Polisi Federal Jerman, serta di Inggris bersama Royal Army Special Air Services (SAS).

“Suatu ketika tahun 80, Pak Benny Moerdani (Panglima ABRI) memanggil kami untuk dipersiapkan pergi ke Jerman. Beliau mengantisipasi ke depan ini akan banyak ancaman teroris di dunia,” ujar Luhut melalui video di Instagram pribadinya Kamis, 30 Juni 2022 silam.

“Dengan pengalaman-pengalaman operasi kami di Timor Timur maupun di Papua, maupun di Kalimantan. Saya berpangkat Mayor pada waktu itu, Prabowo Kapten di situlah kami menyusun suatu organisasi yang kemudian kami sebut Detasemen 81 Kopassandha,” sambungnya.

Luhut menjelaskan alasan pemilihan angka 81 diambil dari peristiwa pembebasan sandera di Bandara Don Mueang, Thailand, pada tahun 1981, yang dilakukan oleh operasi khusus Pasukan Kopassus.

Saat itu Luhut juga menyadari bahwa pasukan elit harus memiliki keahlian khusus, sehingga Den 81 pun dikembangkan dengan berbagai spesialisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan tugas mereka.

Luhut menyampaikan, hanya prajurit yang mampu mengambil keputusan cepat dan tepat dalam keadaan darurat atau dalam tekanan saja lah yang dapat bergabung menjadi bagian Den 81. Bagi luhut, waktu terasa berlalu begitu cepat saat mengenang proses dibentuknya Den 81.

“Itu sebabnya kita sebutkan dalam bendera Den 81 itu ‘Siap, Setia, Berani’. Siap kapan saja dia operasi, Setia dia tunduk taat sama negara dan tegak lurus pada organisasi, Berani harus melakukan tugasnya, apapun konsekuensinya,” demikian Luhut.