Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Wasiat Terakhir dari KH Asmuni Sebelum Meninggal Dunia saat Sedang Ceramah

Wasiat Terakhir dari KH Asmuni Sebelum Meninggal Dunia saat Sedang Ceramah

Kamis, 10 Oktober 2024 – 11:45 WIB

Pandeglang, VIVA – Pemimpin Pondok Pesantren Alquran, Al Ihsan Pandeglang, KH Asmuni Muhammad Noor meninggal dunia pada Selasa, 8 Oktober 2024 malam.

KH Asmuni tutup usia saat memberikan tausiah atau ceramah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al Quran Al Ihsan.

Detik-detik KH Asmuni menghembuskan napas terakhir menjadi viral di media sosial setelah dibagikan channel YouTube AlIHSAN_TV.

Dalam video terlihat KH Asmuni duduk bersebelahan dengan Habib Ali bin Syaikh Abu Bakar bin Salim. Sebelum menghembuskan napas terakhir, KH Asmuni memberikan wasiat kepada para santri dan alumni.

Dalam wasiatnya, KH Asmuni berpesan kepada santri dan alumni agar tidak mengutak-atik nasab Ba’alawi, atau nasab para habib yang kini banyak diperdebatkan dan diragukan kebenarannya.

“Kepada kalian seluruh santri dan alumni Al Ihsan, jangan lagi mengutak-atik nasab Ba’alawi,” ujar KH Asmuni.

Setelah menyampaikan wasiatnya, KH Asmuni kemudian mengucapkan “Alhamdulillah” dan seketika badannya roboh saat menghembuskan napas terakhir. Habib Ali yang duduk di sisi kanannya langsung menahan tubuh KH Asmuni agar tidak terbentur.

Ucapan duka disampaikan pihak Pondok Pesantren Al Ihsan melalui Instagram resmi @pondokpesantren_alihsan.

“Dengan penuh rasa duka dan kehilangan yang mendalam, kami keluarga besar Pondok Pesantren Al-Ihsan mengabarkan bahwa Mbah Yai Asmuni M. Noor, ayah kami, guru kami, pembimbing sekaligus panutan bagi kami semua, telah kembali ke rahmatullah,” tulis pihak pesantren.

“Kami memohon kepada Allah SWT agar menerima segala amal ibadah beliau, dilapangkan kubur beliau, dan menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi-Nya. Mari kita semua panjatkan doa dan memohon ampunan kepada Allah untuk Mbah Abi,” demikian.

Halaman Selanjutnya

“Jadi kalau kemudian ada yang mengutak-atik (nasab) Ba’alawi jangan-jangan nanti kena kutuk Allah. Tolong catat ini untuk para santri dan alumni, yang lain terserah,” sambung beliau.