Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Ustaz Menyebut Kehadiran Paus Fransiskus Menimbulkan Kekecewaan, Netizen: Tidak Mewakili Pandangan Islam

Ustaz Menyebut Kehadiran Paus Fransiskus Menimbulkan Kekecewaan, Netizen: Tidak Mewakili Pandangan Islam

Kamis, 5 September 2024 – 21:43 WIB

Jakarta, VIVA – Viral di media sosial, Ustaz Alfian Tanjung alias UAT menyebut kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal di Jakarta akan membuat resah umat Islam.

Ustaz Alfian melalui kanal YouTube pribadinya yang diunggah kembali oleh akun Instagram @medsos_rame itu pun meminta Paus Fransiskus untuk dideportasi dari Indonesia.

“Untuk Paus yang mau bicara di hadapan kita di Istiqlal, itu harus diblok, dan yang paling bagus sebetulnya Paus itu segera dideportasi untuk segera pulang, karena Anda tidak cocok untuk menimbulkan kerukunan,” kata Ustaz Alfian Tanjung dalam kanal YouTube pribadinya.

“Justru kedatangan Anda menimbulkan keresahan kepada tokoh-tokoh Islam,” sambungnya.

Ustaz yang dijuluki UAT itu meminta untuk Misa dilakukan secara tertutup saja, tidak usah disebarluaskan dan untuk kebutuhan umatnya saja, sebab menurut Ustaz Alfian hal itu mengganggu.

“Terus terang saja, kurang ajar lu di kampung orang ya, nggak tahu diri kali situ,” tutupnya.

Lantas pernyataan Ustaz Tanjung yang kemudian viral di media sosial itu dinilai netizen sebagai tindakan intoleransi atau sikap tidak bisa menerima perbedaan.

“Ustad ini bukan mewakili Islam, dia mewakili dirinya dan pengikutnya, saya juga Islam tapi tidak setuju dengan perkataannya, kita negara Pancasila saling menghargai satu sama lain. Hanya bikin gaduh aja,” tulis komentar dari akun @aipabidin18.

“Bikin malu umat Islam aja lu, kalo gak suka diem gak usah begini,” tambah akun @abdul_azis046.

“Ustadz Radikal intoleransi gak cocok hidup di Indonesia yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika,” beber akun @davidwlydzn.

“Boleh ga ustad model begini dideportasi juga ke surga sekarang juga,” tambah salah satu komentar.

Bahkan ada pula netizen yang mengetag akun Divisi Humas Polri dan Bareskrim Polri.

“Kalo begini masuk kategori SARA ga sih…..???? ( Mengajak untuk membenci dan menyesatkan suatu agama… ) @divisihumaspolri , @bareskrim.polri bisa dijelaskan….????,” tulis komentar @energia_kitchen

Halaman Selanjutnya: “Ustad ini bukan mewakili Islam, dia mewakili dirinya dan pengikutnya, saya juga Islam tapi tidak setuju dengan perkataannya, kita negara Pancasila saling menghargai satu sama lain. Hanya bikin gaduh aja,” tulis komentar dari akun @aipabidin18.

Exit mobile version