Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Dokter Aulia Risma Mengungkap Kekejian Senior Melalui Rekaman Suara: Semua Orang Merasakan Badan Sakit

Kamis, 29 Agustus 2024 – 15:06 WIB

Semarang, VIVA – Beredar rekaman voice note dokter Aulia Risma, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah yang diduga bunuh diri akibat perundungan.

Baca Juga :
Dokter Aulia Risma Sering Disuruh Senior Beli Rokok dan Makan Pakai Uang Pribadi

Lewat voice note yang dikirim ke orang tuanya itu, dokter Aulia membeberkan aksi perundungan dan kekerasan fisik yang ia terima dari para seniornya di PPDS Undip.
Diduga kerap menerima perundungan hingga kekerasan fisik, akibatnya sekujur tubuh dokter Aulia merasakan sakit hingga badannya lemas.

Baca Juga :
Ayah Dokter Aulia Risma Meninggal Dunia, Diduga Tak Kuat Lepaskan Duka Kepergian Anak

“Ilustrasi kekerasan” Photo : www.pixabay.com/Counselling

“Tiap aku bangun tidur badan sakit semua, punggung sakit semua. Bangun harus pelan-pelan, kalau nggak pelan-pelan aku nggak bisa bangun pah,” ujar dokter Aulia pada voice note itu.

Baca Juga :
Masalah Gaji Jadi Pemicu Utama Bullying di Lingkungan PPDS

Pada orang tuanya, dokter Aulia juga mengaku tidak diperbolehkan senior untuk beli makan-minum di kantin maupun minimarket.
Larangan membeli makan-minum ke kantin ini memaksa dokter Aulia meminta tolong temannya. Alhasil ia harus merogoh kocek lebih untuk membeli sebotol air minum.

“Aku nggak boleh ke kantin dan minimarket sama sekali pah, akhirnya aku minta tolong CS (customer service), aku kasih uang 50 ribu buat dia,” imbuhnya.

Lika-liku menjadi mahasiswi PPDS itu harus dijalani dokter Aulia. Beberapa kali ia sempat ingin keluar, namun tidak berani lantaran harus membayar sejumlah biaya penalti.

“Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah”

Terkait hal ini, belakangan pihak Kementerian Kesehatan sudah memberi keterangan bahwa, jika ada mahasiswa ingin menyudahi PPDS, tidak ada penalti atau biaya apapun yang harus dibayar.

“Pah, bener-bener ya di sini (PPDS Undip) tuh programnya kacau-kacau. Aku tanya teman di UNS (Universitas Sebelas Maret) itu nggak 24 jam pah. Aku nggak tahu, aku bisa apa nggak pah,” demikian voice note Aulia Risma.

Informasi dalam artikel ini tidak dibuat untuk menginspirasi siapa pun melakukan perbuatan yang sama. Bila Anda mengalami depresi hingga muncul keinginan bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu Anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental.

Halaman Selanjutnya

“Aku nggak boleh ke kantin dan minimarket sama sekali pah, akhirnya aku minta tolong CS (customer service), aku kasih uang 50 ribu buat dia,” imbuhnya.

Next Page Icon: Halaman Selanjutnya