Jakarta – Menteri Pertahanan RI dan Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara di Eropa mulai dari tanggal 24 hingga 31 Juli 2024.
Dalam perjalanannya, Prabowo bertemu dengan para pemimpin di empat negara, yakni Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Serbia Aleksandar Vucic, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kunjungan Prabowo ke negara-negara tersebut selalu dijemput langsung dan juga diantar kembali ke kendaraannya oleh para pemimpin negara yang dikunjunginya.
Di Istana Elysee, Prabowo disambut oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Mereka membahas isu keamanan global dan rencana peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, modernisasi alutsista, industri pertahanan, pendidikan, latihan, dan forum dialog.
Selain bertemu Macron, Prabowo juga hadir dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024 dan bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino untuk membahas upaya meningkatkan sepakbola di Indonesia. Selanjutnya, Prabowo juga bertemu Presiden International Olympics Committee, Thomas Bach, untuk membahas potensi Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.
Setelah Prancis, Prabowo melanjutkan perjalanannya ke Serbia untuk bertemu dengan Presiden Aleksandar Vucic. Mereka membicarakan mengenai kerja sama politik dan ekonomi antara kedua negara.
Prabowo juga mengunjungi Turki dan bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Mereka membahas kerja sama di bidang pertahanan, termasuk peningkatan kapasitas angkatan bersenjata dan industri pertahanan.
Kunjungan Prabowo di Turki juga melibatkan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Turki Yaşar Güler dan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan.
Terakhir, Prabowo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Mereka membahas kerja sama antara Indonesia dan Rusia di bidang pendidikan, pariwisata, ketahanan pangan, dan pertahanan. Putin juga diundang untuk hadir dalam pameran pertahanan di Indonesia pada November 2024.
Prabowo menekankan pentingnya kerja sama bilateral di berbagai sektor dan menyatakan dukungan atas rencana Rusia membuka Konsulat Jenderal di Bali.