Selasa, 23 Juli 2024 – 10:34 WIB
Depok – Seorang anggota Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, bernama Sandi tengah menjadi sorotan usai mengajak warganet ‘room tour’ di kantor tempatnya bekerja.
Baca Juga :
Video Mazda RX-8 Terbakar di Pinggir Jalan, Hal Ini Jadi Penyebabnya
“Assalamualaikum, selamat datang room tour di kantor pemadam kebakaran Kota Depok,” ujar Sandi mengawali videonya.
Melanjutkan video tersebut, Sandi memperlihatkan dua gergaji mesin rusak yang tak kunjung diganti baru, sehingga ia tidak dapat menjalankan tugas membantu masyarakat.
Baca Juga :
Kerangka Ibu dan Anak Ditemukan di Bandung, Curhatan Anak di Facebook Tentang Ayahnya Jadi Sorotan
“Saya mohon maaf sekali setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi chainsaw (gergaji mesin) kami rusak,” ungkapnya.
Baca Juga :
Heboh Guru Curhat di TikTok Ada Puluhan Siswa SMP Belum Bisa Membaca
Dia mengungkap pihaknya sudah membuat nota dinas berbulan-bulan lalu, namun alat tersebut belum juga diganti baru. Dia lantas meminta maaf kembali kepada warga Depok.
Merespons video viral tersebut, warga Depok kemudian secara suka rela menyumbang dua gergaji mesin baru untuk UPT Cimanggis, Jalan Raya Bogor.
Hal ini diketahui dari unggahan akun Instagram @brorondm pada Selasa, 23 Juli 2024 pagi.
“Assalamualaikum kami perwakilan Damkar UPT Cimanggis mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya,” ujar dua orang perwakilan petugas Damkar.
Keduanya berjanji bakal menggunakan alat tersebut untuk kepentingan masyarakat. Mereka juga mengatakan akan merawatnya dengan sebaik mungkin.
Sebelumnya, selain mengeluh soal gergaji mesin yang rusak, Sandi juga mengajak warganet melihat satu unit mobil pemadam kebakaran di kantornya.
Dia menjelaskan bahwa rem mobil Damkar tersebut rusak dan kerap membuat anggota cemas ketika berpacu dengan waktu menuju titik pemadaman.
“Untuk warga Kota Depok apabila pemadam lagi ada di jalan, mohon jangan di belakang atau di depan, karena rem tangannya bol, dobol (tidak berfungsi), mati,” kata Sandi.
“(Rem) tidak berfungsi, tanyakan saja ke operator-operator di UPT-UPT lainnya, ini sebagian tidak berfungsi rem tangannya, jadi kalau operator, sopir Damkar itu saat di tanjakan segini saja, rasanya dag-dig-dug pengen copot, takut mundur mobilnya,” pungkasnya.
Baca artikel VIVA Trending menarik lainnya di tautan ini.
Halaman Selanjutnya
Keduanya berjanji bakal menggunakan alat tersebut untuk kepentingan masyarakat. Mereka juga mengatakan akan merawatnya dengan sebaik mungkin.