Selasa, 23 Juli 2024 – 10:37 WIB
Seorang pemilik rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Semarang, gigit jari karena ulah para konten kreator YouTube dan TikTok. Tanpa izin, mereka membuat konten horor di rumah kosong yang mau dijual tersebut, yang berakibat pada hilangnya barang-barang berharga dan merugikan proses penjualan rumah.
AH, anak pemilik rumah, mengaku telah kehilangan 8 unit AC, perhiasan emas 28 gram, TV 60 inci, dan dokumen pribadi. Parahnya lagi, para konten kreator ini juga menyebarkan informasi bohong, menyebut rumah tersebut berhantu dan telah ditinggalkan selama 10 tahun.
“Iya yang hilang ada emas, AC, televisi. Tulisan ‘dijual’ juga dilepas. Gembok sudah jebol. Salah satu konten kreator juga masuk lewat jendela, di video dia ada itu buktinya,” ujar AH, Senin (22/7/2024).
Tak hanya itu, mereka juga menampilkan foto-foto pribadi AH dan ayahnya, serta menyebarkan hoax bahwa rumah tersebut adalah milik Sultan Arab. Hal ini membuat banyak calon pembeli membatalkan transaksi karena termakan informasi bohong tersebut.
“Delapan calon pembeli mundur. Ya karena konten-konten horor di rumah saya itu. Saya tahunya (sudah dijadikan konten) itu bulan Mei kemarin,” ujarnya.
Merasa dirugikan, AH melaporkan para konten kreator ke Polrestabes Semarang dengan Pasal ITE terkait dengan tindak pidana masuk tanpa izin, menyebarkan berita bohong, dan mempublikasikan data pribadi tanpa persetujuan.
Dalam surat aduan ke polisi itu ada tiga channel youtube dan dua akun tiktok yaitu channel berinisial JK, JA, FC, kemudian akun tiktok inisial KM99 dan tiktok live ZS.
Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mengatakan sudah menerima laporan itu dan kasusnya dalam penanganan petugas. (Didiet Cordiaz/Semarang)