Rabu, 17 Juli 2024 – 00:00 WIB
VIVA – Beredar foto yang menampilkan Maxwell, salah satu peserta Clash of Champions mengunggah makanan yang diduga berafiliasi ke Israel. Foto tersebut lantas viral dan membuat netizen geram. Hal ini karena boikot produk Israel adalah isu serius yang melibatkan kepedulian terhadap hak asasi manusia. Bagi pendukung Palestina, menggunakan isu boikot sebagai bahan candaan adalah tindakan yang tidak sensitif dan meremehkan perjuangan serta penderitaan yang dialami oleh warga Palestina.
Baca Juga :
Fadli Zon Serukan Reformasi PBB saat Temui Presiden Majelis Umum PBB
Dalam unggahan Instagram Story di akun keduanya, Maxwell menunjukkan makanan yang dibeli dari restoran cepat saji yang termasuk dalam daftar perusahaan yang diboikot. Foto tersebut kemudian diunggah dengan keterangan “Maaf guys aku laper banget #ceasefire”.
Baca Juga :
Gus Yahya soal Kunjungan 5 Nadhliyin ke Israel: Tak Ada yang Subtansial Bantu Rakyat Palestina
Alasan perusahaan tersebut diboikot karena tuduhan memberikan dukungan tidak langsung terhadap kebijakan Israel kepada Palestina. Selain itu, restoran tersebut juga dianggap membantu ekonomi Israel melalui pajak dan kemitraan bisnis.
Selain itu, terdapat postingan lain yang memperlihatkan makanan di restoran cepat saji itu yang digabungkan dengan foto semangka di sampingnya. Hal ini lantas dinilai sebagai bahan candaan yang tidak wajar bagi sebagian netizen.
Baca Juga :
Lima Nahdliyin Sowan ke Presiden Israel, Tere Liye: Lembut dengan Penjajah, Buas pada Sesama
Diketahui bahwa semangka merupakan lambang Palestina dan digunakan oleh para pendukungnya karena memiliki simbolisme yang kuat. Hal ini karena warna merah, hijau, putih, dan hitam dari semangka mencerminkan warna bendera Palestina. Melalui penggunaan gambar semangka, para pendukung Palestina dapat mengekspresikan solidaritas dan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina.
Unggahan Maxwell dinilai kontradiktif antara mendukung atau tidaknya terhadap Palestina. Namanya sempat trending di aplikasi X pada Senin, 15 Juni 2024. Hal ini lantas membuat banyak netizen yang berkomentar tentang perbuatan Maxwell.
“Bebas sih mau ikut boikot atau enggak itu hak meskipun kalo bisa ya ikut boikot karena ini masalah kemanusiaan, tapi jangan dijadikan jokes kaya gini,” kata seorang netizen.
Beberapa netizen yang lain juga merasa geram melihat tindakan Maxwell, yang mana dalam tayangan Clash of Champions ia digambarkan sebagai seorang akademisi yang cerdas. Namun, kecerdasan tersebut dianggap belum tercermin dalam sikapnya terhadap isu kemanusiaan.
“Yang bikin sakit hati tuh dia kaya orang ngeledek, ngebercandain terlepas dari dia makan apa,” tulis netizen di aplikasi X.
Maxwell Salvador, nama asli pemilik akun tersebut, akhirnya angkat bicara mengenai namanya yang menjadi perbincangan hangat. Melalui saluran WhatsApp pribadinya, ia menjelaskan bahwa foto tersebut telah diunggah tiga bulan yang lalu dan langsung dihapus setelah mendapat teguran dari beberapa teman kuliahnya.
“(Instagram) Story yang lagi rame banget itu aku akui bener punyaku dan ketikanku, itu story lebih dari 3 bulan yang lalu dan aku akui itu adalah kesalahan fatal yg seharusnya ga aku lakukan. Teman-teman kuliahku (terutama yang terdekat) juga benar-benar marah waktu aku post story itu dan akhirnya aku hapus story itu setelah ditegur banyak orang,” kata Maxwell pada Senin (15/7/24).
Maxwell mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada para pengikutnya. Ia berharap kedepannya bisa lebih berhati-hati dalam ucapan dan tindakan, agar tidak lagi menyinggung perasaan orang lain.
“Aku ga bisa bilang apa-apa lagi selain minta maaf dan penyesalan. Ke depan semoga aku bisa lebih hati-hati, baik dalam pikiran, perbuatan, perkataan, dan ketikanku,” tutup Maxwell.
Halaman Selanjutnya
Unggahan Maxwell dinilai kontradiktif antara mendukung atau tidaknya terhadap Palestina. Namanya sempat trending di aplikasi X pada Senin, 15 Juni 2024. Hal ini lantas membuat banyak netizen yang berkomentar tentang perbuatan Maxwell.