Pasukan militer Tiongkok dan Belarusia telah menggelar latihan antiterorisme bersama pada tanggal 8 Juli 2024 di Brest, dekat perbatasan Polandia yang merupakan anggota NATO. Latihan ini berlangsung selama 11 hari dengan nama ‘Eagle Assault (Serangan Elang)’ dan dijadwalkan berakhir pada tanggal 19 Juli 2024. Elang, terutama elang botak, telah menjadi burung dan simbol nasional Amerika Serikat sejak tahun 1782.
Menurut Kementerian Pertahanan Tiongkok, fokus utama latihan ini adalah pada kegiatan kontraterorisme, termasuk tugas-tugas seperti penyelamatan sandera. Gambar-gambar yang dibagikan oleh Kementerian Pertahanan Belarus menunjukkan pasukan dari Angkatan Darat Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mendarat di Belarus dengan pesawat angkut strategis Y-20.
Para ahli Tiongkok, dalam diskusi dengan Global Times, menyatakan bahwa latihan bersama ini akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di Eropa Timur di tengah ancaman keamanan yang tidak konvensional. Mereka menambahkan bahwa peningkatan kerja sama keamanan dan pertahanan antara Tiongkok dan Belarus dalam konteks SCO akan memberikan keuntungan bagi kedua negara.
Meskipun Belarusia telah mengizinkan pasukan Rusia menggunakan wilayah dan wilayah udaranya, serta menempatkan senjata nuklir taktis di sana, kedekatannya dengan Rusia telah menimbulkan tantangan bagi NATO. Dengan kehadiran Tiongkok yang semakin erat dengan Belarus, situasi semakin kompleks.
Latihan militer ini juga mendapat penolakan dari Polandia dan Ukraina, yang melihatnya sebagai perpanjangan dari konflik Belarusia dan Rusia di Ukraina. Meskipun Ukraina menuduh Belarus berupaya menyeret Ukraina ke dalam konflik, Belarus dan Tiongkok tidak berkomentar terkait hal ini.
Kehadiran militer Tiongkok di Belarus di tengah konflik Ukraina dan ketegangan dengan NATO menimbulkan kekhawatiran. Beberapa pihak menyimpulkan bahwa hubungan Tiongkok yang semakin erat dengan Belarus merupakan bagian dari strategi untuk menantang NATO dan membangun pencegahan.
Para analis juga menyebutkan bahwa Belarus, sebagai sekutu Rusia, kini menjadi aset strategis bagi Tiongkok untuk menegaskan kekuasaannya di Eropa Timur, terutama di sisi timur NATO yang rentan. Langkah Tiongkok untuk menjalin hubungan dengan Belarus dan mendekatkan diri dengan negara-negara Eropa Timur lainnya seperti Hongaria menjadi perhatian tersendiri bagi negara-negara NATO.