Jumat, 5 Juli 2024 – 05:00 WIB
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy baru-baru ini membuat gempar masyarakat. Tentu saja hal tersebut tidak terlepas dari pengakuan baru-baru ini yang berhasil mendapat sorotan.
Baca Juga :
Soroti UKT Naik, Megawati: Kalau untuk Sekolah Gak Ada Duitnya, Saya Kurangi Bansos
Jika sebelumnya ia sempat membuat heboh karena saran yang diajukan terkait kenaikan biaya wisuda yang mendapat banyak kontra. Kali ini Muhadjir Effendy kembali membuat gaduh dengan pernyataannya mengenai biaya UKT para mahasiswa yang dapat dibayarkan dengan melakukan pinjaman online alias pinjol.
Diketahui dari berbagai postingan yang viral di media sosial, seperti salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @lambe_turah yang membagikan momen ketika Muhadjir Effendy mendukung para mahasiswa yang menggunakan pinjaman online (pinjol) untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) jika mengalami kesulitan ekonomi.
Baca Juga :
Menko PMK Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2024, Banyak Perbaikan dari Murur sampai Tata Kelola Dam
Baca Juga :
Cak Imin Sentil Menko PMK soal Usulan PTN Naikkan UKT: Generasi Muda Berpikir Ulang Mau Kuliah
“Intinya, semua inisiatif yang baik untuk membantu kesulitan mahasiswa harus kita dukung, termasuk pinjol. Asal itu merupakan resmi dan dapat dipertanggungjawabkan, transparan, dan dipastikan tidak akan merugikan mahasiswa, mengapa tidak?” ujar Muhadjir seperti dikutip VIVA.co.id pada Kamis, 4 Juli 2024.
Menurutnya, selama pinjol yang digunakan tersebut resmi dan tidak merugikan, maka tidak tampak larangan bagi mahasiswa menggunakan cara tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa pinjaman online (pinjol) sebenarnya hanya salah satu jenis atau sistem. Namun belakangan ini mendapat dampak buruk karena disalahgunakan oleh sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Memang pinjol sebenarnya hanya sistem, kemudian terjadi fraud, terjadi penyalahgunaan oleh orangnya,” katanya.
Dalam pengakuannya tersebut, Muhadjir juga mengungkapkan bahwa sudah ada salah satu universitas di Jakarta yang telah bekerjasama dengan pinjol untuk memberikan kemudahan kepada para mahasiswa dalam membayar UKT.
Ia juga meminta agar pernyataannya ini tidak ditafsirkan secara keliru.
“Penilaian itu bisa bermacam-macam, waktu itu saya katakan korban judi online bisa diberikan bansos, bisa ditafsirkan penjudi dapat bansos, namun itu hanyalah penilaian yang menyesatkan,” tandasnya.
Tindakan dukungannya tersebut, melihat dari banyaknya keluhan mahasiswa mengenai mahalnya biaya uang kuliah tunggal (UKT) perguruan tinggi yang naiknya berkali-kali lipat dibanding sebelumnya.
Reaksi Warganet
Pengakuan Menko PMK yang kini viral di media sosial ini sukses mendapat beragam reaksi dari warganet.
“Beginilah jika memilih menteri karena kepentingan, coba kalau memilih menteri karena kualitasnya pasti kebijakannya berbeda,” tulis Warganet.
“Apakah ada kontrak kerjasama antara Pak Menteri dengan para penyedia layanan pinjol,” tulis yang lain.
“Mengapa tidak meminjam dengan menggunakan data pribadi Bapak, itu lebih resmi kan,” tandas yang lain.
“Coba gajinya Bapak menggunakan paylater bagaimana,” tulis yang lain.
“Apakah ini menteri atau lurah,” kata yang lain.
“Sudahlah, apa yang diharapkan dari negara kita,” sahut yang lain.
“Begini caranya untuk mendapatkan ilmu di Indonesia,” tulis yang lain.
Baca artikel VIVA Trending menarik lainnya di tautan ini.
Halaman Selanjutnya
“Memang pinjol sebenarnya hanya sistem, kemudian terjadi fraud, terjadi penyalahgunaan oleh orangnya,” katanya.