VIVA – Saat Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang memulai kunjungan perbaikan hubungan ke Australia dan Selandia Baru minggu ini, isu pelanggaran hak asasi manusia di Tibet, wilayah Uighur, dan Hong Kong selalu diangkat oleh kelompok hak asasi manusia. Komunitas Tibet di Auckland telah menulis surat kepada Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon meminta dia untuk mengangkat isu Tibet selama kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang.
Komunitas Tibet telah meminta pemerintah Selandia Baru untuk mendesak Tiongkok, dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok, untuk terlibat kembali dalam dialog dengan Dalai Lama dan Pemerintahan Tibet Pusat untuk menyelesaikan konflik Tiongkok-Tibet.
Selain itu, Amnesty International juga mengingatkan Australia tentang pelanggaran hak asasi manusia yang terus-menerus dilakukan Tiongkok di tengah kepentingan ekonomi negara-negara tersebut.
Komunitas Tibet menuntut bahwa Tiongkok harus memberikan akses yang berarti dan tidak terbatas ke Tibet bagi para pengamat independen. Mereka juga menginginkan Tiongkok menghentikan kebijakan opresifnya terhadap anak-anak Tibet, menghentikan campur tangan dalam pemilihan pemimpin Buddha Tibet, dan membebaskan tahanan politik termuda di dunia, Panchen Lama ke-11. Selain itu, mereka juga menanggalkan peraturan Hukum Acara Pidana yang melanggar hak-hak tahanan Tibet.
Amnesty International menekankan bahwa kunjungan Perdana Menteri Tiongkok adalah kesempatan bagi Australia untuk menegaskan komitmen terhadap hak asasi manusia. Mereka menyatakan bahwa pemerintah Australia harus memastikan bahwa kepentingan ekonomi tidak mengalahkan hak dan kebebasan warga Uighur, Tibet, dan Hong Kong, serta pembela hak asasi manusia Tiongkok.
Referensi:
https://www.viva.co.id/berita/dunia/1558937-perdana-menteri-tiongkok-berkunjung-ke-australia-isu-ham-di-tibet-doakan-sembuh.
