Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Sejarah Al Balad di Jeddah: Kota Tua

Sejarah Al Balad di Jeddah: Kota Tua

Minggu, 1 Juni 2024 – 00:15 WIB

VIVA – Al Balad adalah sebuah kawasan bersejarah di pusat kota Jeddah, Arab Saudi. Dikenal dengan arsitektur tradisional dan nilai historisnya, Al Balad telah menjadi saksi bisu dari evolusi budaya dan ekonomi kota Jeddah. Wilayah ini memainkan peran penting sebagai pusat perdagangan dan budaya di Laut Merah selama berabad-abad.

Asal Usul dan Pendirian
Jeddah didirikan sebagai desa nelayan lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Pada abad ke-7, Khalifah Utsman bin Affan menjadikan Jeddah sebagai pelabuhan utama untuk para peziarah yang menuju Makkah. Al Balad, yang berarti “kota lama” dalam bahasa Arab, berkembang sebagai pusat kota Jeddah dan menjadi hub perdagangan yang penting bagi pedagang dari berbagai belahan dunia.

Masa Kejayaan
Pada abad ke-16, Jeddah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah. Pada masa ini, Al Balad berkembang pesat sebagai pusat perdagangan maritim. Banyak pedagang dari India, Afrika, dan Timur Tengah singgah di Al Balad, membawa barang-barang seperti rempah-rempah, tekstil, dan barang mewah. Arsitektur khas Al Balad dengan rumah-rumah koral dan kayu menunjukkan pengaruh budaya dari berbagai negara yang pernah berdagang di sini.

Arsitektur dan Budaya
Al Balad terkenal dengan rumah-rumah tua yang dikenal sebagai “Rawashin” atau “Roshan”. Rumah-rumah ini dibangun dengan menggunakan batu karang dari Laut Merah dan dihiasi dengan jendela-jendela kayu yang rumit, yang berfungsi sebagai ventilasi sekaligus menjaga privasi penghuni. Beberapa bangunan terkenal di Al Balad antara lain Rumah Naseef dan Rumah Sharbatly, yang kini telah menjadi museum dan pusat budaya.

Dekade Modern dan Upaya Pelestarian
Seiring dengan perkembangan modernisasi di Jeddah, Al Balad mengalami periode penurunan, di mana banyak bangunan tua dibiarkan terbengkalai. Namun, pada tahun 1990-an, upaya pelestarian mulai digalakkan untuk melindungi warisan budaya ini. Pada tahun 2014, UNESCO menetapkan Al Balad sebagai Situs Warisan Dunia, yang menandakan pentingnya kawasan ini dalam sejarah dan budaya global.

Al Balad Saat Ini
Saat ini, Al Balad menjadi destinasi wisata yang populer, menawarkan wisatawan kesempatan untuk mengeksplorasi sejarah dan budaya Jeddah. Kawasan ini hidup dengan pasar tradisional atau “souq”, di mana berbagai barang mulai dari rempah-rempah, pakaian, hingga kerajinan tangan dijual. Festival tahunan, seperti Jeddah Historical Festival, juga diadakan di sini, menampilkan seni, makanan, dan tradisi lokal.

Al Balad adalah simbol warisan budaya dan sejarah yang kaya dari Jeddah. Kawasan ini tidak hanya mencerminkan kejayaan masa lalu Jeddah sebagai pusat perdagangan maritim, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan upaya pelestarian warisan budaya di tengah modernisasi.

Dengan pengakuan dari UNESCO dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat, Al Balad terus berkembang sebagai pusat budaya yang memikat bagi generasi sekarang dan masa depan.