Jumat, 24 Mei 2024 – 13:32 WIB
VIVA – Kisah inspiratif datang dari Mohamad Saeid (78) seorang kakek warga Dusun Ngaporan, Kelurahan Kowel Pamekasan, Madura, Jawa timur. Setelah penantian berpuluh-puluh tahun untuk naik haji, akhirnya tahun ini dia bisa berangkat ke tanah suci.
Baca Juga :
Kronologi Pelajar SMA dan Kekasihnya Ditangkap Polisi Karena Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap
Kakek Saed yang kesehariannya menjadi tukang tambal ban di pinggir Jalan Raya Pasar Tradisional Blumbungan ini bisa berangkat ke tanah suci setelah menabung selama 57 tahun, dimulai sejak ia baru keluar dari sekolah dasar.
Kakek Saeid sejak awal memang bersama Hanima (68) sang istri sudah keinginan untuk menunaikan rukun islam yang kelima itu. Berkat ketekunan dan kesabarannya, dia bisa menyisihkan uang dari pekerjaannya sebagai tukang tambal ban.
Baca Juga :
Kronologi Pria di Manado Jadi Polisi Gadungan Lalu Perkosa Perawat Cantik Berkali-kali
Kakek Saeid mengaku, menabung untuk mendaftar berangkat haji sejak tahun 1967, ia mulai mengumpulkan uang dari 5.000 rupiah hingga 25.000 rupiah setiap harinya.
“Uang itu murni tabungan dari hasil tambal ban. saya di tahun 2011 lalu mendaftar dan alhamdulillah tahun ini saya berangkat ke tanah suci,” ucap Kakek Saeid.
Baca Juga :
Jamaah Haji Wajib Tahu, Ini 22 Rute Bus Shalawat yang Antar ke Masjidil Haram
Namun menurutnya, tabungan haji yang dikumpulkan setiap harinya itu tidak hanya hasil dari tambal ban saja, melainkan juga hasil dari sang istri berjualan kopi di pasar Tradisional Blumbungan Pamekasan.
“Ada juga tabungan dari istri saya yang jualan kopi di pasar. Kadang nabung 10 ribu kadang 20 ribu setiap hari,” terang Kakek Saeid.
Sementara itu, Hanimah (68) istri dari Kakek Saeid, mengungkapkan dirinya sangat bersyukur setelah sekian puluh tahun menabung dan penantiannya untuk berangkat ke tanah suci bisa terwujud tahun ini. “Saya sangat bersyukur dan bahagia, mungkin ini berkat doa kami dan sekeluarga, tahun ini bisa berangkat haji,” ucap Hanimah.
Meski jadwal pemberangkatan hajinya tinggal menghitung hari, namun Kakek Saeid dan Hanimah masih beraktifitas seperti biasa. Sang kakek masih tetap menjalankan pekerjaan sebagai tukang tambal ban, sedangkan Hanima istrinya masih berjualan kopi di Pasar Tradisional Blumbungan.
Keluarga kakek Saeid kini tengah mempersiapkan peralatan hingga perlengkapan yang akan di bawa ke tanah suci, mulai dari kain ihrom, dokumen serta peralatan lainnya. Kakek Saeid bersama istrinya Hanimah direncanakan akan berangkat pada 2 Juni 2024 mendatang, melalui embarkasi haji Sukolilo Surabaya Jawa timur.
Laporan: Veros Afif
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.
Halaman Selanjutnya
“Ada juga tabungan dari istri saya yang jualan kopi di pasar. Kadang nabung 10 ribu kadang 20 ribu setiap hari,” terang Kakek Saeid.