Minggu, 19 Mei 2024 – 06:00 WIB
VIVA – Tekun dan sabar. Itulah prinsip Mugiyarni warga Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Wanita 48 tahun tersebut akhirnya bisa melunasi biaya haji setelah menabung selama 10 tahun dari hasil jualan tahu bakso.
Di rumah sederhananya, Mugiyarni sehari-hari membuat tahu bakso. Hasil produksi tahu bakso ia jual dengan cara dititipkan ke warung jajanan pasar di wilayah sekitar.
Setiap hari, Mugiyarni menyisihkan uang Rp20.000 hasil penjualan tahu bakso. Uang tersebut kemudian ditabung selama sekitar 10 tahun demi menjalankan ibadah haji setelah menanti sekitar 12 tahun. Ia mendaftar haji sejak tahun 2012.
“Hasil penjualan tahu bakso buat makan, sekolah, sisanya ditabung tiap hari rata-rata Rp20.000. Alhamdulillah tahun ini bisa berangkat haji, saya bersyukur sekali,” ujarnya.
Prinsip Mugiyarni, ibadah haji tidak harus menunggu kaya raya. Ibadah haji harus diniatkan karena Allah SWT. Menurutnya, apapun kondisinya jika sudah niat maka akan ada jalan.
“Naik haji tidak harus nunggu kaya, rumah bagus. Pokoknya niat ibadah haji hanya untuk Allah SWT,” ujarnya.
Mugiyarni akan diberangkatkan ke tanah suci bersama Kelompok Terbang (Kloter) 95 Kabupaten Klaten. Menjelang keberangkatan ibadah haji, ia memperbanyak hafalan doa dan menjaga kesehatan.
“Saya berangkat naik haji sendirian karena suami sudah berangkat haji tahun kemarin,” ujarnya.
Pada tahun 2024, terdapat 1.161 jemaah calon haji asal Kabupaten Klaten dan terbagi dalam empat kloter.
Laporan: Indratno Eprilianto (tvOne)