Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Ramalan Jayabaya: Sosok Ratu Adil yang Akan Membawa Indonesia Menuju Kemuliaan

Ramalan Jayabaya: Sosok Ratu Adil yang Akan Membawa Indonesia Menuju Kemuliaan

Kamis, 16 Mei 2024 – 05:00 WIB

VIVA – Dalam pandangan masyarakat Jawa yang kental dengan nuansa tradisional, dipercayai bahwa masa kini adalah masa kegelapan sesuai dengan ramalan yang disampaikan oleh Jayabaya. Keyakinan tersebut melahirkan harapan bahwa dalam waktu dekat, sosok Ratu Adil akan muncul sebagai penerang dan penggerak negeri ini menuju era keemasan yang baru. Namun, dalam riuh rendahnya percakapan dan diskusi, bermunculan pertanyaan yang menggelitik pikiran: Siapakah sebenarnya figur Ratu Adil yang dinantikan itu?

Jayabaya, yang dulu dikenal sebagai penguasa Kediri pada masa 1135-1157, dianggap sebagai manifestasi Ratu Adil dan Satria Piningit. Deretan gelar panjang yang meliputi Sri Maharaja Sri Wameswara Madhusudana Watarandita Parakrama Digjoyottunggadewama Jayabhalancana, menggambarkan citra kepemimpinannya yang adil dan visi jauh menembus zaman.

Suatu riset yang dilakukan oleh Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Bali, yang diberi judul “Ratu Adil Satria Piningit dan Zaman Edan”, menguraikan bahwa Satria Piningit secara literal menandakan ksatria yang masih terselubung oleh peredaran waktu, sementara Ratu Adil diartikan sebagai figur pemimpin yang bijaksana dan adil. Meskipun di zaman lampau masyarakat sering mengaitkan Satria Piningit dengan Ratu Adil, namun sebenarnya keduanya tidak selalu sama.

Seorang yang disebut sebagai Satria Piningit belum tentu akan menjadi Ratu Adil, karena Ratu Adil harus menunjukkan sifat adil dan peduli terhadap semua rakyat yang dipimpinnya, tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

Pemahaman bahwa gelar Satria Piningit dan Ratu Adil memiliki arti yang serupa berakar dari pepatah Jawa yang menyatakan, “Satria Piningit sinisihan wahyu ratu adil,” yang berarti bahwa Satria Piningit memiliki peranan dalam membentuk karakter seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Dalam Kitab Musarar karya Sunan Giri Prapen, konsep pemerintahan dibahas dengan detail yang jika dijalankan, dapat membentuk masyarakat yang adil dan sejahtera, merupakan gambaran dari sosok Ratu Adil. Selain itu, kitab tersebut juga mengisyaratkan bahwa kemunculan Satria Piningit, sebagai ksatria penyelamat yang tersembunyi, akan diikuti oleh kedatangan Ratu Adil.

Dalam kitab tersebut juga disebutkan bahwa seorang Raja yang merupakan keturunan waliyulah akan memiliki kedaton (istana) di Makkah dan Jawa, berdekatan dengan Gunung Perahu di sebelah barat tempuran (pertemuan dua sungai). Simbol tersebut dianggap sebagai representasi dari kejayaan Kesatuan Sriwijaya dan hubungan sejarah antara Jayabaya dengan Sriwijaya. Menurut ramalan Jayabaya, Ratu Adil yang akan muncul di masa yang akan datang akan berasal dari keturunan Kerajaan Majapahit. Kedatangannya diprediksi terjadi ketika kendaraan berbahan besi mampu berjalan tanpa bantuan kuda, serta kapal-kapal mampu menjelajah langit dan angkasa. Meskipun Ratu Adil diperkirakan akan menghadapi tantangan yang berat, seperti penistaan dan kehidupan dalam kemiskinan, keyakinan akan masa sulit itu akan terlampaui berkat ketulusan dan kegigihan hatinya, menciptakan harapan akan kebangkitan zaman keemasan yang akan dibawa oleh sosok Ratu Adil.

Exit mobile version