Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Kekalahan Timnas, Marselino Menjadi Korban!

Jumat, 3 Mei 2024 – 11:20 WIB

VIVA – Pemain Muda Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan, menjadi pusat perbincangan di dunia maya setelah kekalahan mereka dari Irak dalam perebutan peringkat tiga di Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, pada hari Kamis (2/5).

Pemain dari KMSK Deinze ini menjadi viral karena kritikan netizen terhadap penampilannya saat melawan Irak. Marselino dituduh terlalu fokus pada dirinya sendiri sehingga mengabaikan kerja sama tim, yang akhirnya menyebabkan kekalahan Garuda Muda.

Meskipun dalam pertandingan tersebut Indonesia unggul lebih dulu dengan gol dari Ivar Jenner pada menit ke-19, namun Irak mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-27 melalui gol Zaid Tahssen.

Setelah pertandingan berlanjut ke babak tambahan karena skor imbang selama 90 menit, malapetaka terjadi bagi Garuda Muda ketika gol dari Ali Jassim pada babak tambahan pertama membuat Indonesia kalah dengan skor 1-2 dari Irak.Kekalahan ini membuat Timnas U-23 gagal memastikan tiket ke Olimpiade 2024 di Paris. Setelah pertandingan, nama Marselino Ferdinan menjadi trending di Twitter. Di kolom ‘Tren’ Twitter, nama Marselino dan kata ‘Egois’ menjadi topik pembicaraan di Indonesia.

“Kita semua mengakui kalau Marselino Ferdinan itu bakat terbaik di negeri ini sekarang, tapi ada satu kekurangannya yang mulai terekspos sejak SEA Games 2023, pertandingan lawan Argentina di GBK hingga sekarang : terlalu sering show off dan tak jarang membuat momentum tim hilang,” ujar salah satu netizen.

“timnas mainnya udah ga karuan, marselino seperti biasa egois mulu, kelly kalo minta bola ga merhatiin posisi dia yg udah offside. ini mah nathan + 10 batang kayu bjir, siap siap dah lawan guinea,” tambah nerizen lainnya.

“Untuk malam ini, Egois nya Marselino lebih tinggi dari skillnya! Coba lagi vs Guenia!,” timpal netizen lain.

“Kebiasan kita tuh terlalu overproud, akhirnya pemain jadi pada jumawa dan “star syndrome”. Akibatnya apa? Pemain pada egois, pengen jadi “pahlawan” biar dielu-elukan masyarakat. Contohnya bisa liat mainnya Marselino tiga game terakhir, bnyk buang peluang karena egois,” pungkas yang lainnya.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Exit mobile version