Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Seorang Anak Mengidap Sindrom Manusia Serigala, Wajahnya Dicoveri Bulu

Sabtu, 13 April 2024 – 08:08 WIB

Filipina – Kabar seorang anak berusia 2 tahun yang mengalami sindrom manusia serigala dan memiliki tubuh yang ditutupi bulu menjadi viral.

Bocah tersebut adalah Jaren Gamongan, berasal dari Apayao, Filipina, yang lahir dengan bulu yang melimpah di wajah, leher, punggung, dan lengan. Kondisinya dikenal sebagai hipertrikosis dalam dunia medis.

Ibunya, Alma, percaya bahwa kondisi putranya disebabkan oleh kutukan karena ia pernah mengonsumsi kucing liar saat hamil. Alma mengungkapkan bahwa selama kehamilannya, ia memiliki keinginan kuat untuk memakan kucing liar yang sering ditemukan di daerah pedalaman tempat tinggalnya.

Menurut berita yang dilansir dari Daily Mail pada Sabtu, 13 April 2024, Alma mencari seekor kucing hitam dari tetangganya, kemudian memasaknya dengan berbagai bumbu sebelum memakannya. Namun, ia menyesali tindakannya setelah melihat kondisi Jaren saat lahir.

Penduduk setempat juga percaya bahwa kondisi Jaren disebabkan oleh kutukan Alma. Namun setelah membawa Jaren ke dokter, baru diketahui bahwa bocah tersebut menderita hipertrikosis, suatu kondisi yang sangat langka dengan hanya 50 hingga 100 kasus dilaporkan di seluruh dunia.

Alma mengakui bahwa ia menyalahkan dirinya sendiri atas kondisi Jaren. Meskipun demikian, dokter telah mengatakan kepadanya bahwa kondisi tersebut tidak berkaitan dengan perbuatan selama kehamilan. Dari ketiga anak Alma, hanya Jaren yang lahir dengan hipertrikosis, sementara kakak perempuannya dan adik laki-lakinya lahir tanpa komplikasi.

Alma mengungkapkan bahwa Jaren adalah anak yang periang dan ceria, meskipun sering mengeluhkan ruam gatal di kulitnya saat cuaca panas. Mereka telah mencoba segala cara untuk mengatasi kondisinya, namun belum berhasil. Alma akhirnya berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mencari solusi terbaik bagi anaknya.

Dr. Ravelinda Soriano Perez, yang memeriksa Jaren, menyatakan bahwa hipertrikosis bukan disebabkan oleh faktor turunan. Meskipun belum dapat disembuhkan, perawatan seperti penghilangan bulu dengan laser bisa membantu mengurangi kondisi tersebut.

Exit mobile version