Kamis, 11 April 2024 – 10:21 WIB
VIVA – Selama puluhan tahun, gambar keluarga bahagia di kaleng Khong Guan telah menjadi ikon Lebaran di Indonesia. Sosok ibu dan anaknya yang hangat dan penuh nostalgia telah menjadi simbol Hari Raya, mengingatkan kenangan indah saat berkumpul bersama keluarga. Namun, di balik gambar ikonik tersebut, terdapat pelukisnya yang selama ini tersembunyi, yaitu Bernardus Prasodjo.
Identitas Bernardus Prasodjo baru-baru ini terungkap setelah anaknya, Andreas Prasadja, membagikan potretnya di Twitter. Unggahan tersebut langsung menarik perhatian warganet, yang terharu mengetahui sosok di balik gambar yang telah menemani masa kecil mereka.
Bernardus, yang kini berusia 79 tahun, telah melukis gambar keluarga bahagia di kaleng Khong Guan sejak tahun 1970-an. Lukisannya yang hangat dan ceria telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran di Indonesia.
Banyak yang bertanya-tanya tentang makna di balik gambar tersebut. Mengapa hanya ada ibu dan dua anak, tanpa ayah? Menurut Bernardus, keputusan untuk tidak menyertakan gambar ayah pada kemasan biskuit ini merupakan bagian dari strategi visualisasi pemasaran yang sengaja dibuat untuk memengaruhi target pasar utama, yaitu para ibu rumah tangga.
Strategi ini didasarkan pada asumsi bahwa pembeli produk Khong Guan sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Dengan tidak menyertakan gambar ayah, Khong Guan ingin menggambarkan gambaran idilisasi rumah tangga yang dipegang oleh ibu. Lukisan Bernardus di kaleng Khong Guan bukan hanya sekedar ilustrasi, tetapi telah menjadi simbol kebahagiaan, kehangatan, dan nostalgia bagi banyak orang di Indonesia.
Bagi Bernardus, ini merupakan kebahagiaan tersendiri. Ia merasa bangga bahwa karyanya dapat membawa keceriaan bagi keluarga Indonesia di momen spesial Lebaran.