Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Sosok yang Membuat Adik KH Agus Salim tertarik untuk Masuk Katolik

Sosok yang Membuat Adik KH Agus Salim tertarik untuk Masuk Katolik

Minggu, 7 April 2024 – 04:33 WIB

VIVA – Adik dari pahlawan nasional Kiai Haji (KH) Agus Salim, yaitu Chalid Salim, memutuskan untuk memeluk agama Katolik setelah bertemu dengan seorang pria asal Digul, Papua.

Mengutip dari buku ‘IFM Chalid Salim, Lima Belas Tahun Digul’ pada Minggu, 7 April 2024. Kisah ini dimulai pada tahun 1941 di Digul, ketika Chalid Salim diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Chalid Salim, yang merupakan seorang jurnalis, diasingkan ke Digul (istilah untuk mereka yang diasingkan ke Digul, Papua) selama 15 tahun karena tulisannya yang tajam terhadap sikap polisi kolonial dalam menindas pemberontakan Komunis di Sawahlunto, Sumatera Barat, dan beberapa kota di Jawa pada tahun 1926.

Dalam masa pengasingan tersebut, Chalid Salim bertemu dengan Pater Meuwese. Bagi Chalid, pertemuan itu sangat berkesan. Dia melihat Pater sebagai sosok yang bijaksana, ramah, dan berpengetahuan luas.

Sikap Chalid yang sebelumnya ragu dengan keberadaan Tuhan karena melihat banyaknya penderitaan manusia, mulai terguncang setelah mengenal sosok Peter Meuwese. Secara perlahan, Chalid yang sebelumnya menganut paham sosialisme dan komunisme mulai percaya akan keberadaan Tuhan.

Hingga akhirnya, Chalid meminta agar Peter Meuwese, yang merupakan seorang penganut Katolik, mengajarkannya ilmu agama. Namun, Peter tidak langsung menyetujui permintaan Chalid, melainkan ia menanyakan terlebih dahulu kepada adik KH Agus Salim tersebut.

Dalam menjawab kekhawatiran Peter, Chalid mengatakan bahwa keputusannya untuk memeluk agama Katolik telah dipikirkan matang-matang, dan pada tanggal 26 Desember 1942, ia dibaptis. Saat itu, Chalid mengubah namanya menjadi Ignatius Franciscus Michael Salim.

Bagaimana respons KH Agus Salim ketika mengetahui adiknya memeluk agama Katolik? Simak kisah selengkapnya dalam artikel berikut.