Sabtu, 23 Maret 2024 – 04:31 WIB
Jakarta – Jayabaya, yang berkuasa sebagai raja keempat Kerajaan Kediri dari tahun 1135 hingga 1159 Masehi, dikenal sebagai raja yang memegang takhta saat Kediri mengalami masa keemasan.
Selama pemerintahan Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya. Jayabaya juga terkenal dengan ramalannya yang dikenal sebagai Jangka Jayabaya.
Ramalan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari situasi sosial dan politik hingga potensi bencana yang mungkin terjadi.
Salah satu ramalan terkenal Jayabaya adalah tentang terbelahnya Pulau Jawa menjadi dua bagian.
Ramalan tersebut menyatakan bahwa “Pulo Jawa pecah dadi loro, wong Jawa kari separo”, yang artinya “Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua, dan penduduk Jawa akan tinggal separuhnya.”
Berbagai sumber menyebutkan bahwa masyarakat Jawa mempercayai bahwa ramalan ini memiliki kaitan erat dengan Gunung Slamet yang terletak di Jawa Tengah. Gunung Slamet adalah gunung aktif yang dapat erupsi sewaktu-waktu.
Letusan terakhir Gunung Slamet terjadi pada 17 September 2014. Berdasarkan ramalan ini, jika Gunung Slamet erupsi besar, dapat membuat parit sebesar selat yang langsung menyatukan Laut Jawa dan Samudera Hindia.
Ramalan Jayabaya yang lain termasuk tentang kereta tanpa kuda, anak mangan bapak (anak berani melawan bapaknya), dan datangnya zaman penuh bencana di Nusantara.
Masyarakat Jawa mempercayai bahwa ramalan Jayabaya ini memiliki arti dan kaitan yang penting dengan masa depan.