Sabtu, 16 Maret 2024 – 06:26 WIB
Jakarta – Pada akhir tahun 2023, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia mengumumkan bahwa PT Pindad telah menyelesaikan pengembangan sistem peluncuran roket ganda RHAN 122B.
Keberhasilan ini menunjukkan kemajuan yang sangat penting bagi Indonesia dalam memperkuat kemampuan pertahanannya. RHAN 122B adalah sistem peluncuran roket ganda yang diproduksi secara kolaboratif oleh PT Dirgantara Indonesia, Kementerian Riset dan Teknologi, PT Dahana, PT Pindad, dan Kementerian Pertahanan Negara.
Sistem tersebut telah menjalani serangkaian pengujian ketat guna memastikan efektivitas dan keandalannya, seperti yang dilaporkan dalam laman brin.go.id.
Awalnya dikenal dengan nama D-230, sistem artileri roket tersebut kemudian diubah namanya menjadi RHAN 122B setelah Kementerian Pertahanan memperoleh desainnya.
Selama proses pengembangannya, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah menyelesaikan sistem isolasi termal untuk artileri roket. Suhu yang tinggi saat peluncuran, mencapai hingga 3.000° C, merupakan risiko besar bagi operator. Dengan upaya yang gigih, para peneliti berhasil mengubah material, termasuk penggunaan aluminium yang ringan pada artileri dan penggunaan karet atau polimer sebagai isolasi. Hasilnya, peneliti berhasil mengembangkan sistem artileri roket yang kuat, bertenaga, dan dapat diandalkan. Pada tanggal 6 Oktober 2010, uji coba pertama RHAN 122B diluncurkan di Baturaja, Sumatera Selatan.
Kemudian, Sistem ini telah menjalani dua pengujian dinamis pada bulan Juni dan Agustus 2015. Hasilnya sangat memuaskan sehingga menarik perhatian sejumlah media asing, termasuk situs baomoi.com yang merupakan media milik Vietnam.
Dalam artikel yang diterbitkan pada 16 November 2023 lalu, situs tersebut mengungkapkan keunggulan RHAN 122B. Dijelaskan bahwa RHAN 122B memiliki kaliber 122mm, dengan panjang keseluruhan peluru mencapai 2,81 meter dan berat 64 kg, serta hulu ledak seberat 18 kg. Dengan menggunakan bahan bakar padat yang memiliki waktu pembakaran selama 3,3 detik, RHAN 122B dapat mencapai kecepatan maksimum Mach 2,95 (setara dengan 3.614 km/jam). Dengan sudut peluncuran sebesar 50 derajat, roket ini mampu menjangkau jarak tembak hingga 30 km.
Baru-baru ini, tujuh paten terkait RHAN 122B telah didaftarkan. Pencapaian ini menandai kemajuan penting RHAN 122B dalam industri pertahanan Indonesia.