Jakarta – Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menganggap bahwa calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, cenderung menekankan persatuan dan kerukunan menjelang pilpres 2024 dalam debat pamungkas yang diselenggarakan oleh KPU pada Minggu (4/2).
Arifki menyatakan bahwa hal tersebut terlihat dalam pernyataan penutup Prabowo yang meminta maaf kepada semua pasangan calon jika selama kampanye terdapat kata-kata atau tindakan yang kurang sopan.
“Prabowo lebih menekankan narasi persatuan dan kerukunan, yang pertama Pak Prabowo meminta maaf kepada semua pasangan calon,” kata Arifki kepada wartawan pada hari Senin (5/2).
Menurutnya, Prabowo juga menunjukkan sikap yang ingin merangkul sekaligus memimpin seluruh masyarakat Indonesia, termasuk yang tidak memilihnya saat pemilu.
“Pada sisi lain, Pak Prabowo juga ingin merangkul baik itu yang tidak memilih atau yang mendukungnya. Karena memang Pak Prabowo mengakui bahwa tiga pasangan calon merupakan putra terbaik bangsa dan debat telah berakhir,” jelasnya.
“Pesan persatuan dan kerukunan ini lebih penting karena memang pilpres tinggal beberapa hari lagi, ini pesan yang ingin disampaikan oleh Pak Prabowo,” tambahnya.
Pesan persatuan yang disampaikan oleh Prabowo, kata Arifki, juga mampu mendatangkan keuntungan secara elektoral bagi Pasangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut. Sebab, nilai persatuan yang digaungkannya juga berarti mengajak pemilih yang masih ragu-ragu dalam menjatuhkan pilihannya.
“Selain menunjukkan nilai persatuan, pada satu sisi dia juga menarik karena pesan tersebut bisa sampai kepada pemilih 01 atau pun 03 yang mungkin masih ragu-ragu dengan narasi yang disampaikan oleh 01 atau 03. Dan ketika pemilih ragu-ragu ini memilih jalur yang aman, secara elektoral akan menguntungkan bagi Pak Prabowo,” ungkapnya. (SENOPATI)