Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Penolakan UAS, Penistaan Agama, dan Sikap Rasis terhadap Muslimah

Penolakan UAS, Penistaan Agama, dan Sikap Rasis terhadap Muslimah

Senator Provinsi Bali Arya Wedakarna telah membuat kontroversi beberapa kali. Dia sering membuat kegaduhan hingga diadukan ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPD dan ke polisi atas tingkah lakunya. Meskipun begitu, dia tetap disenangi masyarakat Pulau Dewata.

Arya Wedakarna telah terpilih dua kali sebagai anggota DPD Bali periode 2014-2019 dan 2019-2024.

Berikut adalah beberapa kontroversi yang pernah dilakukan Arya:
1. Mengaku sebagai Raja Majapahit Bali
Pada 31 Desember 2009, Arya mengaku sebagai keturunan raja Majapahit Bali dengan gelar Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III His Royal Majesty King of Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX. Namun, klaim ini dibantah oleh tokoh Puri Jembrana, A.A. Gde Benny.
2. Menolak bank syariah
Arya menolak ekonomi syariah dan moratorium bank syariah di Bali. Dia lebih mendukung ekonomi adat melalui Lembaga Perkreditan Desa, ekonomi Pancasila melalui Koperasi, dan Bank Perkreditan Rakyat.
3. Nimbrung persoalan Baso A Fung
Arya menegur pihak Baso A Fung terkait kerupuk babi yang diletakkan oleh seorang selebgram di mangkuk dan piring restoran tersebut.
4. Dugaan penolakan Ustaz Abdul Somad
Arya dituduh sebagai provokator penolakan Ustaz Abdul Somad yang akan melakukan dakwah di Bali pada 2017.
5. Dugaan penodaan agama Hindu
Arya dilaporkan atas dugaan penodaan agama Hindu oleh tetua Perguruan Sandhi Murti.
6. Dugaan penganiayaan
Ajudan Arya membuat laporan polisi terkait dugaan penganiayaan oleh Arya.
7. Ucapan rasis
Arya melontarkan ucapan bernada rasis yang diduga merendahkan marwah perempuan Muslimah.

Seniman di Bali, Aliansi Masyarakat Peduli Bali, dan tokoh masyarakat Pulau Nusa Penida pernah melaporkan Arya ke Polda Bali atas dugaan pelecehan terhadap sulinggih dan dugaan penodaan pada simbol-simbol yang dipuja masyarakat Bali. Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Eddy juga melaporkan Arya ke Badan Kehormatan (BK) DPD atas dugaan menjadi otak pelaku persekusi yang dialami oleh UAS di Bali.

Sumber: VIVA.co.id

Exit mobile version