Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Oknum Buruh Melakukan Demo Anarkis di Surabaya dan Membuang Satpol PP hingga Terluka

Oknum Buruh Melakukan Demo Anarkis di Surabaya dan Membuang Satpol PP hingga Terluka

Jumat, 1 Desember 2023 – 09:50 WIB

Surabaya – Seorang buruh menendang seorang anggota Satpol PP saat menggelar demonstrasi untuk menuntut kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) 2024 di Jalan Ahmad Yani dekat Taman Pelangi Bundaran Dolog, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis, 30 November 2023 siang.

Aksi tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @inijawatimur pada tanggal kejadian.

Dalam video berdurasi 17 detik tersebut, terlihat seorang anggota Satpol PP ditendang oleh seorang buruh dengan penutup kepala berwarna merah. Petugas Satpol PP tersebut langsung terpental dan jatuh tersungkur ke tanah usai menerima tendangan itu. Kemudian, massa buruh lainnya berdatangan, ada yang coba melerai, namun ada pula yang hendak melempar road barrier ke arah Satpol PP.

“Sudah dong demo boleh, tapi hindari anarkis,” tulis keterangan unggahan, dikutip VIVA Jumat, 1 Desember 2023.

Saat dikonfirmasi, Kepala Satpol PP Surabaya, Muhammad Fikser membenarkan video tersebut bahwa anggotanya ditendang oleh oknum buruh saat demonstrasi. Dia menjelaskan insiden itu bermula saat anggotanya yang berinisial AM dan TA sedang bertugas menjaga jalan di kawasan Bundaran Dolog hingga Royal Plaza. Lalu di Jalan Ahmad Yani arah Kota Surabaya ditutup ribuan massa.

Kemudian, lanjut Fikser, ada warga yang meminta tolong untuk membuka akses agar bisa berangkat kerja. Anggota Satpol PP lantas berbicara ke salah satu pendemo, meminta izin agar membuka sedikit jalan. Namun, dia malah diserang.

“Pada saat itu ada perdebatan lalu oknum buruh itu tidak terima. Terus oknum buruh itu melakukan kekerasan. Ada dua anggota saya, satu yang ditendang yang viral itu dan satunya diinjak-injak,” ujar Fikser kepada awak media Jumat.

Diungkap Fikser, kini kedua Satpol PP tersebut dirawat di RS Soewandhi dan menjalani visum untuk melaporkan peristiwa penganiayaan dan kekerasan itu ke polisi.